Rabu, 08 Desember 2010

Bahasa Tanpa Kata.........

Tak pernah lelah jari jemariku merangkai kata utknya... Tak pernah habis kalimatku utk menggambarkan cintaku padanya... Tak pernah habis tinta penaku utk melukiskan indahnya...

Dialah ibu... Kerinduan tak terperih, sebuah rasa tak terlukis, buncahan cinta tak terbendung... Yah, ibu...

Ku coba melukiskan rasa ini, ketika qt jauh darinya... Rasa rindu yg membuncah... Padanya... Pada ibu...

Sahabat, pejamkan matamu sejenak, & bayangkan sosok wanita mulia itu... Sosok yg terlukis di matamu saat terakhir menatapnya... Tubuh rentanya yg selama ini begitu lelah mengurus kebutuhan qt, tiap gurat di wajahnya, yg kecantikannya termakan usia & penatnya hidup. Bayangkan pancaran manik matanya ketika menatap qt, betapa ribuan cinta menusuk tiap relung hati qt... Namun, kadang qt tak menyadari, atau tak peduli, atau mungkin risih krn merasa dianggap kekanak2an utk tiap perhatiannya yg kadang qt rasakan begitu berlebihan... Tidak, itu sama sekali tak berlebihan...

Ingatkah qt...? Ketika kecil, hanya pelukannya yg mampu membuat qt aman... Hanya ciumannya yg mampu membuat qt dicintai... Hanya usapan tangannya yg mampu menghapus air mata qt... Hanya belaiannya yg mampu menghilangkan penat qt... Hanya senyumnya yg mampu menghapus kesedihan qt... Namun, ketika qt beranjak sedikit dewasa... Maka dgn angkuhnya qt menolak semua perlakuan itu, dgn kasarnya qt mengacuhkan semua perhatiannya... Hanya dgn alasan, qtkita bukan anak kecil lagi...

Sadarkah qt, betapa sulitnya ibu tak memeluk qt lg...? Tak mencium pipi qt lg...? Betapa sedihnya ibu ketika perhatian qt lebih tercurah pada sosok lain hanya karena cinta picisan...? Hanya krn ketertarikan sesaat pd lawan jenis qt...? Tahukah betapa sakitnya hati ibu ketika qt begitu mudah mengatakan sayang & cinta pada org lain timbang padanya...? Betapa qt begitu mudah menolak permintaan ibu utk ditemani ke suatu tempat hanya krn qt terlanjur ada janji pada si 'dia'...? Padahal ibu tak pernah menunda kebutuhan qt... Tak pernah menomorduakan qt...

Ibu... Adalah kemuliaan yg membumbung tinggi... Sahabat, cobalah qt ingat... Kapan terakhir qt mencium tangannya...? Tangan renta, dgn urat2 tegas menonjol krn lelahnya mengurusi qt...? Tangan kasar namun mengalir keberkahan yg tiada tara... Dari tanganya, qt dididik, di tempa & di rawat, hingga qt mampu menatap masa depan... Tapi tahuah sahabat, berapa bnyak airmata yg ia teteskan utk qt...? Betapa sering qt menampik pelukannya & belaian sayangnya hanya krn malu dianggap anak mama...? Berapa banyak goresan luka yg qt toreh di hatinya ketika qt cemberut kesal, memencak2kan kaki berlalu dr hadapannya & menutup pintu dgn keras ketika qt marah padanya hanya krn ia melarang qt melakukan sesuatu yg sbenarnya juga demi kebaikan qt...? Tak sadarkah betapa sikap2 qt itu telah melukai wanita mulia yg telah mengabdikan hidupnya utk qt itu...? Sadarilah sahabat...

Buat qt yg jauh darinya, entah beliau telah tiada, ataukah qt bekerja & sekolah di tempat yg jauh... Ketahuilah...

Qt bahkan tak pernah butuh kalimat utk berkomunikasi dgn ibu, krn dia begitu faham apa yg ada dlm hati qt... Makanya qt akan selalu tak punya kata2 ketika berbicara dgnnya, krn yg berbicara adalah rasa... Ibu tak pernah butuh penjelasan ttg rasa qt, tp qt selalu butuh penjelasan ttg semua yg ibu rasakan, mgkn krn ibu selalu mengerti tapi qt tak paham...

Ketika terbersit di hati qt rasa rindu kepadanya, mgkn hanya sekelebat rasa akan sosok ibu, yg kemudian akan hilang termakan sibuknya rutinitas qt... Maka ketahuilah, pd saat itu tak pernah sedetikpun nama qt, sosok qt, kekhawatiran ttg qt, hilang dr ingatan ibu. Mgkn qt slalu sibuk dgn urusan picisan qt, tp utk ibu, tiap detik ia sibuk mengendalikan rindunya pd qt, saat qt jauh darinya... Dia sibuk mengusap airmatanya yg tiap waktu membias di manik matanya krn rasa rindu yg membuncah, pada qt... Yahh, pada qt yg tak pernah menyadarinya...

Maka sahabat, renungkanlah & tunjukkan betapa cinta qt tak hanya sepenggalah... Tak hanya sepanjang jalan... Namun qt pun mencintai ibu sepanjang masa... Seperti dirinya pada qt... Tunjukkanlah sahabat, sebelum terlambat... Krn qt baru menyadari betapa pentingnya ibu, betapa cintanya qt padanya, ketika beliau telah tiada... Katakan padanya sekarang, betapa kau mencintainya, sebelum terlambat, walau sebenarnya ibu tak pernah butuh kata... Karena bahasa qt dengannya adalah bahasa hati... Bahasa rasa... Bahasa tanpa kata... 



Pesona Potretmu, by: ADA band

Letih terlihat diwajah yg tua itu
Tertidur pulas dlm alunan gelap malam
Dibalik senyummu teduhkanku

Terbayang potret kala engkau masih muda
Ajarkan sebuah kata cinta dlm hidup
Kekuatan kasihmu nyata pulihkan jiwaku yg kadang goyah

Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini
Menemani hingga ku dewasa
Derai airmata dan pengorbananmu takkan tergantikan
Terima kasih ibu..

Waktu cepat bergulir
Sisakan banyak kisah
Dia yg kau cintai tlah lama meninggalkan dirimu sendiri
Namun tetap kau berdiri tegak pada dunia



_______________
uhibbuki ya Ummi...


[sebuah renungan utkku, utkmu, utk qt semua.....]

3 komentar:

  1. kasih Ibu....sebagai inspiration bwt kita///

    BalasHapus
  2. jd sedih bacanya...
    jauh dr ibu

    BalasHapus
  3. Kasih ibu sepanjang masa, bnr ga?
    Nah, klo kita ga pnya ibu dri kcil gmn? blm prnah ngrasain apa yg namanya tulus? bisa bantu jlsinn..

    Yang nulis ini pasti bahagia dehh.. :)

    BalasHapus