Rabu, 08 Desember 2010

Sampai kan maap ku pada adam....

Padamu Adam. Dengarlah permohonan maafku... Maaf atas segala salah yg telah ku lakukan padamu. Kau bertanya, salahku apa...? Ketahuilah, aku punya begitu bnyak salah padamu... Maaf untuk apa katamu...?

Maka dengarlah Adam. Aku meminta maaf akan tiap tatapanmu padaku yg akhirnya menorehkan gunda dihatimu. Aku meminta maaf atas tiap alunan suaraku, yg kadang ku akui sengaja ku lembutkan demi menggetarkan rasamu. Aku meminta maaf akan tiap gerakan tubuhku yg kadang ku sengaja bergerak uTk menarik perhatianmu. Aku meminta maaf akan tiap senyuman manisku yg ku tau akan mengganggu tidurmu. Aku meminta maaf akan tiap renyah tawaku, yg aku pun tau akan membayangi tiap anganmu. Aku meminta maaf utk tiap hentakan kakiku, yg pastinya akan membuatmu menatap suka. Aku meminta maaf akan tiap celoteh candaku yg membuatmu nyaman berlama-lama berbicara dgnku dari pada teman lelakimu..

Dan aku meminta maaf karena kulakukan semua dgn sadarku, dengan sengajaku. Dan ku meminta maaf karna akupun menikmati tiap perhatianmu itu...

Adam, maafkan aku atas tiap polesan bedak & kosmetik yg sengaja ku pakai agar matamu menatapku kagum. Maafkan aku atas tiap pakaian yg ku kenakan dgn bentuk sedemikian rupa hingga hatimu mulai resah menatapku. Maafkan aku akan tiap kerlingan mataku yg kadang ku sengaja mencari2 tatapanmu, hingga ketika tatapan qt bertemu, ku yakin cukup membuatmu gelisah. Dan aku puas. Maafkan aku akan tiap perhatian yg ku beri, yg membuatmu merasa membutuhkanku, lebih dari segalanya. Maafkan aku akan tiap kemanjaan yg ku sengaja lakukan padamu, agar membuatmu gemas & membekasnx rasa di relungmu.

Sungguh, ku meminta maaf padamu Adam. Karena kulakukan semua dgn sengajaku...

Dan ku meminta maaf akan tiap godaan yg timbul dari lakuku. Akan semua gelisah yg ku toreh karna sukamu padaku. Maafkan aku akan perhatianmu yg telah kurebut, hingga kau lebih memperhatikanku daripada orang tuamu. Akan tiap bersitan rindu yg telah ku kuasai di hatimu, bahkan mbuatmu lebih merindukanku daripada Rabb-mu.

Ketahuilah Adam, fitrahku kaum Hawa adlh daya tarik terkuat untukmu di dunia ini. Aku Hawa, mampu menjadi senjata iblis utk membujukmu memakan huldi yg terlarang. Namun di tanganmu yg bijak, aku Hawa mampu menjadi pondasi yg kokohkan imanmu bagai Khadijah terhadap Muhammad. Adam, jangan pernah segan menegurku bila aku salah di matamu, krn sungguh, Allah membentuk hatiku dari daging yg paling lembut agar ku mudah tersentuh dgn segala nasihat. Mataku bgt mudah menangis dgn sentuhan sedikit saja. Namun ingatlah Adam, aku Hawa dari tulang rusukmu yg paling bengkok, maka fitrahku memang utk bengkok, maka jgn memaksa utk meluruskanku, krn kau akan menemukanku patah, sekali ku patah tak akan mampu kau sambung lagi. Namun, jangan pula membiarkanku terus dlm bengkok, tapi cobalah meluruskanku dgn hikmah, dgn bijaksana... Maka kaupun akan menemukanku lurus bahkan mampu mengokohkanmu..

Adam.. Maafkan aku atas semua lakuku..


------***------

Bahasa Tanpa Kata.........

Tak pernah lelah jari jemariku merangkai kata utknya... Tak pernah habis kalimatku utk menggambarkan cintaku padanya... Tak pernah habis tinta penaku utk melukiskan indahnya...

Dialah ibu... Kerinduan tak terperih, sebuah rasa tak terlukis, buncahan cinta tak terbendung... Yah, ibu...

Ku coba melukiskan rasa ini, ketika qt jauh darinya... Rasa rindu yg membuncah... Padanya... Pada ibu...

Sahabat, pejamkan matamu sejenak, & bayangkan sosok wanita mulia itu... Sosok yg terlukis di matamu saat terakhir menatapnya... Tubuh rentanya yg selama ini begitu lelah mengurus kebutuhan qt, tiap gurat di wajahnya, yg kecantikannya termakan usia & penatnya hidup. Bayangkan pancaran manik matanya ketika menatap qt, betapa ribuan cinta menusuk tiap relung hati qt... Namun, kadang qt tak menyadari, atau tak peduli, atau mungkin risih krn merasa dianggap kekanak2an utk tiap perhatiannya yg kadang qt rasakan begitu berlebihan... Tidak, itu sama sekali tak berlebihan...

Ingatkah qt...? Ketika kecil, hanya pelukannya yg mampu membuat qt aman... Hanya ciumannya yg mampu membuat qt dicintai... Hanya usapan tangannya yg mampu menghapus air mata qt... Hanya belaiannya yg mampu menghilangkan penat qt... Hanya senyumnya yg mampu menghapus kesedihan qt... Namun, ketika qt beranjak sedikit dewasa... Maka dgn angkuhnya qt menolak semua perlakuan itu, dgn kasarnya qt mengacuhkan semua perhatiannya... Hanya dgn alasan, qtkita bukan anak kecil lagi...

Sadarkah qt, betapa sulitnya ibu tak memeluk qt lg...? Tak mencium pipi qt lg...? Betapa sedihnya ibu ketika perhatian qt lebih tercurah pada sosok lain hanya karena cinta picisan...? Hanya krn ketertarikan sesaat pd lawan jenis qt...? Tahukah betapa sakitnya hati ibu ketika qt begitu mudah mengatakan sayang & cinta pada org lain timbang padanya...? Betapa qt begitu mudah menolak permintaan ibu utk ditemani ke suatu tempat hanya krn qt terlanjur ada janji pada si 'dia'...? Padahal ibu tak pernah menunda kebutuhan qt... Tak pernah menomorduakan qt...

Ibu... Adalah kemuliaan yg membumbung tinggi... Sahabat, cobalah qt ingat... Kapan terakhir qt mencium tangannya...? Tangan renta, dgn urat2 tegas menonjol krn lelahnya mengurusi qt...? Tangan kasar namun mengalir keberkahan yg tiada tara... Dari tanganya, qt dididik, di tempa & di rawat, hingga qt mampu menatap masa depan... Tapi tahuah sahabat, berapa bnyak airmata yg ia teteskan utk qt...? Betapa sering qt menampik pelukannya & belaian sayangnya hanya krn malu dianggap anak mama...? Berapa banyak goresan luka yg qt toreh di hatinya ketika qt cemberut kesal, memencak2kan kaki berlalu dr hadapannya & menutup pintu dgn keras ketika qt marah padanya hanya krn ia melarang qt melakukan sesuatu yg sbenarnya juga demi kebaikan qt...? Tak sadarkah betapa sikap2 qt itu telah melukai wanita mulia yg telah mengabdikan hidupnya utk qt itu...? Sadarilah sahabat...

Buat qt yg jauh darinya, entah beliau telah tiada, ataukah qt bekerja & sekolah di tempat yg jauh... Ketahuilah...

Qt bahkan tak pernah butuh kalimat utk berkomunikasi dgn ibu, krn dia begitu faham apa yg ada dlm hati qt... Makanya qt akan selalu tak punya kata2 ketika berbicara dgnnya, krn yg berbicara adalah rasa... Ibu tak pernah butuh penjelasan ttg rasa qt, tp qt selalu butuh penjelasan ttg semua yg ibu rasakan, mgkn krn ibu selalu mengerti tapi qt tak paham...

Ketika terbersit di hati qt rasa rindu kepadanya, mgkn hanya sekelebat rasa akan sosok ibu, yg kemudian akan hilang termakan sibuknya rutinitas qt... Maka ketahuilah, pd saat itu tak pernah sedetikpun nama qt, sosok qt, kekhawatiran ttg qt, hilang dr ingatan ibu. Mgkn qt slalu sibuk dgn urusan picisan qt, tp utk ibu, tiap detik ia sibuk mengendalikan rindunya pd qt, saat qt jauh darinya... Dia sibuk mengusap airmatanya yg tiap waktu membias di manik matanya krn rasa rindu yg membuncah, pada qt... Yahh, pada qt yg tak pernah menyadarinya...

Maka sahabat, renungkanlah & tunjukkan betapa cinta qt tak hanya sepenggalah... Tak hanya sepanjang jalan... Namun qt pun mencintai ibu sepanjang masa... Seperti dirinya pada qt... Tunjukkanlah sahabat, sebelum terlambat... Krn qt baru menyadari betapa pentingnya ibu, betapa cintanya qt padanya, ketika beliau telah tiada... Katakan padanya sekarang, betapa kau mencintainya, sebelum terlambat, walau sebenarnya ibu tak pernah butuh kata... Karena bahasa qt dengannya adalah bahasa hati... Bahasa rasa... Bahasa tanpa kata... 



Pesona Potretmu, by: ADA band

Letih terlihat diwajah yg tua itu
Tertidur pulas dlm alunan gelap malam
Dibalik senyummu teduhkanku

Terbayang potret kala engkau masih muda
Ajarkan sebuah kata cinta dlm hidup
Kekuatan kasihmu nyata pulihkan jiwaku yg kadang goyah

Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini
Menemani hingga ku dewasa
Derai airmata dan pengorbananmu takkan tergantikan
Terima kasih ibu..

Waktu cepat bergulir
Sisakan banyak kisah
Dia yg kau cintai tlah lama meninggalkan dirimu sendiri
Namun tetap kau berdiri tegak pada dunia



_______________
uhibbuki ya Ummi...


[sebuah renungan utkku, utkmu, utk qt semua.....]

wahai penakluk hati ku... ^_^

wahai penakluk hati ku...
oleh fanny ghassani


Wahai engaku yg ku sayangi...
Mungkin engkau tak akan pernah tahu...
Betapa berartinya engkau dimataku...
Mungkin engkau juga tak akan pernah tahu...
Betapa sayangnya aku terhadapmu...

Wahai penakluk hati ku...
Mungkin aku tak mampu memberi sesuatu...
Mungkin aku tak mampu menunjukkan rasa...
Mungkin aku juga tak sanggup menemani disetiap waktu...
Mungkin aku juga tak sanggup menghapus perihmu...

Wahai engkau yg hanya diam...
Terkadang aku tak mampu...
Utk menghindari konflik denganmu...
Terkadang aku juga tak mampu...
Utk mencegah kecewa yg ku beri padamu...

wahai pangeran hati ku...
Terkadang aku begitu egois...
Dan tak mau tahu berbagai kesulitanmu...
Terkadang aku juga begitu posesif...
Ingin kau selalu bersamaku...

Wahai engaku...
Terkadang aku begitu cemburu...
Saat kau bersama yg lain...
Dan mengacuhkan aku...
Sungguh aku begitu cemburu...

wahai engkau hamba allah yg mengisi hati ku…
Engkau begitu indah bagiku...
Engkau begitu bermakna utkku...
Karna bersamamu waktu terasa lebih hidup...
Karna bersamamu dunia terasa lebih berwarna...

wahai engkau yg baik hati...
Tahukah kau seringkali aku rindu...
Saat rutinitas membuat kita jauh...
Dan aku menjadi begitu rindu...
Saat tak secuil kabar pun yg ku dengar tentangmu...

Duhai engaku yg ku sayangi...
Tahukah kau seringkali aku rindu...
Saat jarak terbentang...
Dan aku menjadi begitu rindu...
Tak mendengar derai tawa & gurau candamu...

wahai lelaki ku...
Mungkinkah aku begitu egois...
Hingga berharap masa indah itu akan terulang lagi...
Bersama menapaki perjuangan...
Dgn tetap bersamamu...

Duhai engkau yang mempesona hati...
Seringkali kecewa ku goreskan...
Seringkali luka ku torehkan...
Seringkali pengabaikan ku lakukan...
Pada hati lembut mu, sobat...

wahai engkau...
Jangan tanya rasa sayangku terhadapmu...
Jangan tanya rasa cinta aku kepadamu...
Jangan tanya betapa kasih aku padamu...
Karena meski tak mampu ku beri dgn limpahan materi...

Aku mencintaimu dgn tulus, sungguh...!!

wahai engaku pujaan hati ku...
Percayakah kau bila aku katakan...
Bahwa kau lelaki terbaikku...
Percayakah kau bila aku katakan...
Aku mensyukuri nikmatNya mengenal lelaki sepertimu...

Wahai yg pernah ku lukai hati nya...
Banyak waktu kita lalui bersama...
Suka maupun duka...
Senyum dan tangis bersama...


wahai kau sahabat ...
Aku tahu aku begitu kaku menunjukkan perasaan...
ku ingin ku memelukmu kala hatimu terluka...
Sekedar meringankan beban hatimu...

wahai engkau yg selalu diam_diam dan diam...
Aku tahu aku begitu kaku menunjukkan perasaanku...
Inginku menghapus dukamu...
Dan membuatmu tersenyum lagi, dan lagi...!

wahai engkau ...
Tahukah kau matamu teramat indah...
Bila harus kau hiasi dgn airmata...
Tahukah kau wajahmu begitu manis...
Tanpa harus kau hiasi dgn tangisan...

Wahai engaku yg hanya diam...
Ada harapku tentangmu & aku...
Yg seringkali kupanjatkan...
Agar kita menjadi wanita yg tangguh...
Yg mampu memberi inspirasi pada wanita didunia...
Tentang kekuatan dan ketegaran...
Dibalik kelembutan yg mesti kita lekatkan...

wahai lelaki yg sampai hari ni hanya diam...
Maka patutkah wanita seperti ku menangis...?
Kala ujian itu datang...?
Kala kesulitan itu menyerang...?
Kala himpitan itu menghadang...?

wahai engkau yg selalu ku rindu...
Maka layakkah kita bersedih hati...?
Saat cinta tak juga menghampiri...?
Saat asa tak juga membersamai...?
Saat cita tak juga teraih...?

Duhai Sahabat...
Maka dapatkah ku katakan...?
Bila jiwa kita ada yg memiliki...
Mengenggam dgn sepenuh kasih...
Maka pantaslah kita berbahagia...

wahai engkau ...
Teriring cintaku...
Yg tak pernah kau tahu akan kebesarannya...
Bersemangatlah seperti mentari...
Yg begitu ceria menyinari hari...

wahai engkau yg ku kasihi...
Teriring kasihku...
Yg tak pernah kau tahu akan ketulusannya...
Tetaplah seperti mawar yg merekah...
Harum namun tetap terjaga...

wahai engakau...
Semoga kita mampu seperti kupu-kupu...
Mengepakkan sayap cantik...
Utk mengejar cita...
Meski harus tertatih bersama kungkungan proses...

Sahabat...
Maka semoga Allah pun berkenan meridhoi..
Saat persahabatan ini dalam frame ketaatan...
Saat persahabatan ini kita dapat saling menjaga...
Saat persahabatan ini kita dapat saling menasehati...

Duhai Sahabat...
Jangan pernah letih mencintaiku...
Karna akupun tak kan menjadi letih dgn cintamu...
Jangan pernah lelah menyayangiku...
Karna akupun dapat kuat karna memilikimu...

Duhai lelaki impian ku...
Aku mencintaimu karna Allah...
Aku menyayangimu karna Allah...
Maka apakah kau juga mencintai aku karna Allah...?
Dan menyayangi aku karna Allah...?

---------------
wahai engkau yg pernah kecewa.....
JazakaAllah atas segala cinta yg telah engkau berikan........


(¯`v´¯)
`*.¸.*´
¸.•´¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ .•´ ¸¸.•¨¯`•... SaLam UKHUWAH peNuh CINTA......^,^


By: •٠·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·٠•

Goresan cinta untukmu.... ^_^

Goresan cinta untukmu....

oleh  fanny ghassani.
Ku terdiam sejenak, ingin menulis tentangmu bagaikan mengukir ribuan bintang di angkasa... Begitu banyak cerita, begitu banyak kisah, begitu bnyak yg ingin ku rangkai... Hingga ku tak tahu harus menuliskan apa...

Menuliskan tentangmu wahai engkau kisah yg penuh warna... Bahkan pelangi tak mampu mewakili tiap warna kisah qt... Ada tawa, canda, tangis, amarah, sedih, kecewa, bangga, cemburu & cinta...

Tp jika qt ingin mengurai waktu qt bersama, sungguh ku kenal dirimu tak begitu lama... Bahkan mgkn baru saja... Tapi ikatan hati & jiwa qt begitu erat, begitu kuat. Bahkan jalinan nazab tak mampu menyamai kekuatannya... Itulah qt, tentangmu & aku adalah persahabatan, adalah cinta tak berkesudahan...

Awal mengenalmu tak pernah ku menyangka akan ada kisah antara kau & aku, entahlah, mgkn ini yg disebut takdir... Kau & aku dipertemukanNya agar kau mampu mengisi tiap kekosongan di jiwaku, & agar aku dapat memenuhi hatimu dgn cinta yg kau butuhkan... Yah, qt saling mengisi, saling membutuhkan, saling menyempurnakan... Qt ibarat puzzle yg saling melengkapi, ada bagian dariku yg hilang yg ada padamu, begitupun ada sesuatu yg kosong padamu ada padaku... Tak terasa qt pun saling membutuhkan...

Duhai engkau pemilik hati ku... Aku selalu ingin engkau menjadi tiang untukku, agar kamu dapat terus menopang hdpku... Aku selalu ingin engkau menjadi sandaran bagiku agar ku mampu menyandarkan kepalaku ketika ku letih dgn hidup ini... Aku ingin engaku menjadi tongkat untukku, agar kau dapat menuntunku ketika ku tersesat... Aku ingin engkau menjadi pelita untukku, ketika ku berada dlm gulita... Ku ingin selalu meraih tanganmu saat ku meraba mencari pegangan ketika ku rapuh... Ku ingin engkau yang mengusap tiap tetes air mataku saat ku sedih... Ku ingin kau merengkuhku dalam pelukmu ketika ku lemah...

Duhai engaku yg di dlm hati... Jika ku dlm bahagia, akupun ingin kau melihat indahnya dunia dari mataku... Dan ketika ku bersedih, tak ingin sedikitpun kau merasakan pedihku, maka ku akan tetap tersenyum utkmu...

Duhai penakluk hati ku... Maafkan aku jika tak mampu sempurna seperti inginmu... Maafkan aku jika ada kalanya membuatmu kecewa & terluka... Maafkan aku jika karenaku kau pernah meneteskan air mata krn hati yg tersakiti... Maafkan aku karena tak mampu mjadi sempurna untukmu... Karena ingatlah aku, aku hanya manusia, yg diciptakan sang Maha Kuasa dgn begitu bnyk keterbatasan...

Maafkan aku jika tak mampu mewarnai hidupmu seperti indahnya bias pelangi...

Namun ketahuilah, bagiku kau pewarna yg lebih indah dari pelangi, pewangi yg lebih harum dari kesturi, kau penyejuk yg lebih teduh dari pada embun pagi...

Karena kau bagiku & aku bagimu ibarat udara, yg akan selalu & akan tetap ada setiap ku hela...

Jumat, 26 November 2010

Untukmu Ya Akhi ^_^

Akhwat : Untukmu Ya Akhi

oleh Ghassani Virera pada 22 Juli 2010 jam 22:32
Akhi...
Afwan. Sebenarnya yang pengen ana sampaikan adalah pilihan kita untuk memilih pasangan. Bagi para ikhwan, pikirkanlah baik-baik ( matang-matang, masak-masak, tapi jangan sampai gosong ). Sebelum menawarkan sebuah jalinan bernama Ta'aruf. Jangan mudah melontarkannya jika tidak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya. Mengertilah keadaan kami ( akhwat ). Antum tahu, bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. Kami mudah sekali terbawa perasaan. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, kami adalah makhluk yang mudah sekali GeEr, suka disanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih. Jadi saat kata Ta'aruf atau mungkin Khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan shalih seperti antum. Tak ada alasan bagi kami untuk menolak. Karena jika kami menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum. Apakah kata-kata itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam ? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai Hati ? Apa antum benar-benar siap ( Ilmu, Iman, Mental, Fisik, Materi, dll ) untuk menjalin ikatan suci bernama pernikahan ?


Akhi...
Sekali lagi, hati-hatilah dengan kata Ta'aruf. Karena Ta'aruf adalah gerbang menuju pernikahan. Kemudian timbul pertanyaan, seberapa jauhkah jarak pintu gerbang menuju pintu rumah antum ? Padahal selama perjalanan akan banyak cobaan menghadang. Bunga-bunga indah dihalaman rumah antum bisa membuat kami terpesona. Kolam ikan yang indah membuat kami terlena. Ingin sekali kami memetiknya. Ingin sekali berlama-lama disana menikmati keindahan dan kenikmatan yang antum sajikan. tapi kami "enggak berhak". Kami belum mendapat izin dari empunya rumah. Tadinya kami ingin mencapai sebuah keberkahan. tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-keindahan yang membuat kami lupa akan tujuan semula.


Akhi...
lebih menyakitkan lagi jika antum membuka gerbangitu lebar-lebar dan kamipun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Tapi setelah kami mendekat dan sampai didepan, pintu rumah antum masih tertutup. Bahkan antum tak berminat membukanya.


Saat itulah hati kami hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan kami rangkai, tapi kini semua runtuh tanpa sebuah kepastian. Atau mungkin antum akan membukanya. Tapi kapan ? Antum bilang jika saatnya tepat. Lalu antum membiarkan kami menunggu diteras rumah antum dengan suguhan yang membuat kami kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan. Jangan biarkan kami berlama-lama di halaman rumah antum jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu untuk kami. Kami akan segera pulang karena mungkin saja kami salah alamat. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat berlabuhnya hati ini. ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung bagi kami dari teriknya matahari dan derasnya hujan diluar sana. Kami tak ingin mengkhianati calon suami kami yang sebenarnya. Di istananya dia menunggu calon bidadarinya, menata istananya agar tampak indah. Sementara kami berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain.


Akhi, sebelum ijab qabul itu keluar dari lisan antum. Cinta adalah cobaan. Cinta itu cenderung pada hawa nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat. Itu pasti !! Langkah-langkah syaitan yang akan menuntunya. Kita tentunya enggak mau memakai label "Ta'aruf" untuk membungkus suatu kemaksiatan bukan ? hati-hatilah dengan hubungan Ta'aruf yang menjadi TTM ( Ta'aruf Tapi Mesum ). Tolong hargai kami sebagai saudara antum. kami bukan kelinci percobaan. Kami punya perasaan yang tidak berhak antum buat "coba-coba". Pikirkanlah kembali. Mintalah petunjuk-Nya. Jika antum memang sudah siap dan merasa mantap, segera jemput kami.


Dan satu lagi yang perlu antum perhatikan adalah bagaimana cara antum menjemput. Tentunya kita menginginkan kata BERKAH diawal,ditengah,sampai diujung pernikahan kan ? Hanya ridho dan keberkahan-NYA-lah yang menjadi tujuan. pilihlah cara yang tepat dan berkah. Antum sudah merasa mantap pada Akhwat itu. Antum yakin seyakin-yakinnya bahwa dialah yang akan menghiasi istana antum. Tapi antum tidak menggunakan cara yang tepat untuk menjemputnya. Sama halnya jika antum yakin dan mantap untuk menuju Surabaya, tapi dari Jakarta antum salah memilih kendaraan, akibatnya antum gak akan pernah sampai ke Surabaya malah nyasar. Atau kendaraan sudah benar tapi gak efektif. Terlalu lama di perjalanan, masih keliling-keliling dulu. Akhirnya banyak waktu yang terbuang percuma selama perjalanan. Jadi, antum juga harus memikirkan cara yang baik/ahsan, tepat dan berkah agar bahtera rumah tangga antum berjalan diatas ridho dan keberkahan-Nya.
(tuh kan jadi kemana-mana lagi, tapi enggak apa-apa deh... Setidaknya uneg-uneg ana dah keluar.. fiuuuuhhhh legaaa!!).

Coretan Rindu

Coretan Rindu


Kumiliki sepenggal cinta yg tak berujung nyata...
dan sebuah rindu yang hanya mungkin aku sendiri yang mengerti....
karena dirimu tak mungkin termiliki.....
seakan penantian yang tak berujung...

Kutempuh jalan hidup ku..
sambil berjanji dalam hati tuk selalu menyayangi mu...
meski bayang mu selallu hadir dalam angan dan mimpi ku...

ku coba tuk mengerti bahwa asa ini adalah asa yg tk bertepi..
dan kini aku jatuh cinta lagi..
bila kau baca coretan ini
jujur aku sangat merindu kan mu...

walau tak pantas untuk ku berharap tentang mu...
karena kau bukan milik ku
kendati berat rasa rindu yang ada..
tapi ini adalah realita..
dan aku nhaya bisa berucap....
aku sangat mencintai mu...

Aku boleh mencintai mu,tapi ku tak blh memimpikan mu...

Aku boleh mencintai mu,tapi ku tak blh memimpikan mu...


Siang itu Angin berhembus sepoi-sepoi menari dengan lembut siang itu.setelah hujan rintik-rintik membasahi kota apel itu.
Menyapu wajah masyarakat malang  yang  tengah beristirahat melepas penat. Setangkai daun jambu yang telah kering jatuh tertiup angin tepat di pipi merah gadis berwajah arab itu. Matanya tampak sembab,tubuhnya pun kian kurus, seiring wajahnya yang kian tirus. Ia tahu bahwa Allah sedang menempa hatinya.Sepenuhnya ia sangat menyadari itu.Tapi, ia juga hanya seorang gadis biasa yang hatinya pun tak selalu kuat menahan gemuruh yang ada. Bukan salahnya kalau ia memendam rasa pada sang adam pencuri hatinya,dan itu juga bukan salah sang Pencipta cinta. Tapi di tengah kegalauan hatinya,gadis berpipi merah itu menjadi sering berandai andai dan menyalahkan dirinya. Andai malam itu ia tak bermimpi tentang lelaki berwajah melayu itu, andai pagi itu ia tidak pergi ke kampus dan  tidak bertemu lelaki yang ada dalam mimpinya itu, andai ia tidak mencari tahu tentang siapa nama lelaki itu,andai... andai...

masya allah,ampuni hamba ya allah..” Gadis itu kembali terisak.Perih dan sesak.
 tasya terkejut.Seorang lelaki berwajah arab  tiba-tiba menggandeng tangannya. Ia hendak berteriak.Tapi lelaki itu sudah lebih dulu menempelkan telunjuknya di bibir nya.
“Jangan takut, putri Kata lelaki itu."Namaku tasyaa dan aku manusia.Aku bukan puteri”
“Engkaulah bidadari berwujud manusia” Katanya. tasya semakin tak mengerti apa yang dikatakannya.
“ Siapakah dirimu ?” Tanya tasya.
“Aku adalah separuh hatimu.Aku adalah pemilik tulang rusuk yang diambil untuk penciptaan dirimu.Engkaulah tulang rusukku yang hilang itu,Bidadari” Katanya sembari melepaskan tangannya dari tangan Hamra. Hamra tercengang.
“Aku tulang rusukmu? Mana mungkin. Baru sekali ini aku melihatmu dan aku sama sekali tidak mengenalmu” Kata tasya
“Kelak engkau akan menemukanku dan mengenalku,Bidadariku. Tunggulah sampai hadirnya saat itu.”Katanya lagi.
“Tidak! Aku tidak mau menunggu saat itu. Aku ingin tahu siapa dirimu,sekarang” Kata tasya.
“Tidak bisa,Sayang.Engkau harus bersabar.Bukankah kesabaran akan melahirkan sesuatu yang membahagiakan? Lagipula aku harus pergi sekarang” Kata lelaki itu.
“Jangan pergi.Ku mohon,tinggallah dulu sejenak bersamaku disini.”tasya terisak..Lelaki itu tiba-tiba juga  meneteskan airmata dan memegang kedua pipi merah tasya Pelan,dihapusnya airmata yang mengalir itu.

“Maafkan aku,Sayang.Aku harus pergi sekarang” Katanya sambil mengecup kening tasya,lalu kemudian menghilang.tasya menangis,berteriak-teriak memanggil lelaki itu.Hatinya tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa.

  Tasya terbangun dari tidurnya dengan airmata yang masih menempel di wajahnya.

“Mimpi yang sama “ Gumamnya.Ia mendesah.Sudah hampir lima kali ia bermimpi seperti ini.Didatangi lelaki berwajah indo yang memanggilnya bidadari. Diliriknya handphone di sampingnya.Masih ada waktu untuk bermunajat padaNYA.segera mengambil air wudhu dan bergegas untuk bercumbu dengan sang pencipta di sepertiga malam terakhirNYA. Diraihnya al Quran berwarna kuning emas di atas lemarinya segera setelah ia menyelesaikan munajatnya. Lirih dibacanya ayat-ayat cintaNYA.Tapi,baru beberapa baris,matanya sudah tak kuasa menahan kantuk.tasya pun tertidur di atas sajadahnya dengan memeluk al Qurannya dan masih memakai mukenanya. Dan lelaki itu kembali mendatanginya melalui mimpi yang sama!

Dengan pakaian berwarna biru laut,tasya  berjalan menuju teras depan rumah nya.dDia juga tidak ada kelas hari ini dan tidak ada djadwal kerja hari ini.Tapi mahasiswi semester 5 itu tidak terbiasa menganggur.laptop selalu menjadi tujuannya ketika ia tidak ada kelas atau tidak ada djadwal kerja.
Dibuka nyalaptop berwarna merah itu.  Ia belum menyelesaikan tulisan nya yg harus ia serah kan kekampus nya. setiap rutin nya di setiap bulan nya.


Subhanallah..sebenar nya ia masih ingin menulis tapi mata nya terasa sangat perih dan ngantuk menyerang....
Sebetulnya ia masih ingin melanjutkan kerjaan nya.Tapi matanya sudah letih,ia melepaskan kaca mata baca nya dan mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menoleh kesekelilingnya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sosok berkemeja merah hati di seberang jalan rumah nya. tidak asing dengan sosok itu. Tapi siapa? Tasya memukul keningnya pelan,berusaha mengingat-ingat siapa lelaki itu.
“Masya Allah..!!” Pekik tasya cukup keras.Orang orang yang ada di rumah nya pada mendekati nya."ada apa tasya tanya mama kepada nya".tidak ada apa-apa kok ma,jawab tasya meyakin kan wanita yang sangat ia sayangi itu.
Tasya ingat siapa lelaki berkemeja merah hati  itu.Lelaki itu adalah lelaki yang sama dengan lelaki di mimpinya.Hanya saja lelaki di mimpinya tidak memakai kaca mata.Sedang lelaki berkemeja merah hati itu tadi memakai kacamata.Tapi tasya  yakin,ia adalah lelaki di mimpinya.Ia benar-benar ingat wajah lelaki di mimpinya itu.Wajah itu,hidung itu,bibir itu,rambutnya,Tasya masih sangat mengingatnya.Dan wajah lelaki berkemeja merah hati  itu sama persis dengan yang dimimpinya.

Tasya bergegas dari tempat duduknya dan berusaha menyusul lelaki itu.Tapi lelaki itu sudah lebih dulu turun dan pergi entah kemana.Lemas,tasya berdiri di depan pintu pagar rumah nya.Ia masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya.” Ya Allah,siapakah dia?” Batinnya.

Tasya  menghempaskan tubuhnya perlahan di tempat tidur nya. Bayangan lelaki berwajah melayu itu terus menerus menghantuinya dan ada getaran aneh di hatinya acapkali ia mengingat lelaki itu.. Tasya mengusap wajah putihnya,sambari mengingat kejadian yang baru saja dialaminya.Baru beberapa jam yang lalu,Tasya kembali bertemu dengan lelaki berwajah melayu itu.
Sekitar seminggu setelah tasya melihat lelaki itu di salah satu lampu merah,tasya kembali melihat lelaki itu.Tasya melihatnya keluar dari kaca mobil nya .Tasya yakin sekali lelaki itu bekerja di jalan adipati ukur.Penampilannya sama sekali tak menunjukkan bahwa lelaki itu seorang yang sederhana tapi pantas.Dan ternyata benar,lelaki berwajah melayu itu memang bekerja di salah satu instansi pemerintah .
Dan hari ini,Tasya kembali berpapasan dengannya.ketika mama nya meminta nya membayar kan rekening telpon rumah mereka.
Bahkan mereka sempat beradu pandang dan lelaki itu sempat melempar senyuman.Sayang,Tasya tak mampu menghindar.Tatapan dan senyuman lelaki berwajah malaye itu sudah terlanjur masuk ke ulu hatinya yang paling dalam.

“Ya Allah,berilah aku petunjuk tentang dirinya” Lirih bibir Tasya berucap.Tiba-tiba handphone di sampingnya berbunyi.Ada pesen dari mama nya.

pak,maaf saya mau tanya.sapa tasya pada salah satu ob yang berkerja disana.
ya mbak'jawab bapak itu.
pak,bapak tau siapa yang baru saja berbica dengan bapak tadi?
"o... itu pak.Hisyam gilang permana"


“Mungkin aku cukup tahu namanya saja,agar rasa ini tidak semakin besar nantinya” Bisik hatinya.Hamra bergegas mengambil air wudhu.Ia berniat melupakan lelaki itu.
“Ya Allah..bantu aku melupakan lelaki itu.Aku takut terjerat pesonanya dan melupakan pesonaMU.” Airmata pun membanjiri pipi merah Tasya.
**************************************************************************************************************
Hampir 10 bulan berlalu.Tapi rupanya sulit bagi Tasya untuk melupakan pak.gilang.Semakin Tasya melupakannya,bayangan Pak.Gilang pun semakin nyata. Airmatanya pun menjadi saksi bisunya ketika kerinduannya pada sosok lelaki bernama gilang itu kian membuncah.Ya..hanya airmata yang mampu sedikit melegakan gemuruh hatinya.

“Baru pulang Cah Ayu?” Tanya pak.eman sesampainya Tasya di rumah.Tasya mengangguk lemas. Setiap akhir pekan Tasya memang selalu pulang ke rumah nya,
“Oya,kamu kenal sama Gilang?” Tanya pak.Eman ’Deg!” Hati Tasya berdegup kencang mendengar nama itu.
“Gi..Gilang siapa Pak?” Tanya tasya pada sopir yang biasa mengantar kan ia kekampus dan tempet kerja nya.
“Gilang anaknya pak.ismail.” Jawab Pak.Eman
“Pak.Ismail yang rumahnya dekat sekolah SMA 1 itu pak?? Tanya Tasya.Pak.Eman mengangguk.
“Katanya dia sekarang kerja di salah satu instansi yang kita datangi kemarin non..Orangnya kurus,pakai kaca mata.Wajahnya seperti orang melayu.Namanya Gilang..aduh,Gilang siapa ya..pak.eman lupa nama lengkapnya,Non” Sambung Pak  Eman.Hati tasya bergetar hebat.
“gilang.Hisyam gilang permana?” Tasya  memastikan.
“Oh,iya Hisyam gilang permana.Dia itu hebat lho,Non. STm moklet malang dan ST1. S1 nya di luar kota dan dia mau melanjut kan S2 nya juga. Sayang,dia belum menikah juga.padahal usianya sudah hampir 28. ” Jelas Pak Eman panjang lebar.Tasya pura-pura tersenyum.Padahal gemuruh di hatinya kian membuncah.

“ Apa non menyukai Gilang Pak Eman jodohkan sama non saja ya.Non mau nggak?” Gurau pak Eman.pak eman emang hanya seorang sopir,tapiu tidak untuk ku,karena pak eman telah ku anggap seperti bapak ku sendiri.beliau telah berkerja dengan keluarga ku sebelum aku di lahir kan di bumi ini.Tasya hanya tersenyum dan berlalu memasuki kamarnya. Airmata nya sudah mulai membasahi matanya.Dan sesampainya di kamar,airmata itu tumpah.Mengalir deras membasahi pipi merahnya.

“Ya Allah, apa sesungguhnya yang Engkau rencanakan? Engkau mengirimkan sosok Pak Gilang dalam mimpiku,lalu Engkau mengijinkanku bertemu nyata dengannya dan mengenalnya.Dan sekarang saat aku berusaha melupakannya,justru Engkau memberikanku titik terang tentangnya.Ternyata dia begitu dekat.Bahkan sangat dekat.Bahkan keluargaku pun mengenalnya” Isak hati Tasya.Tasya menelungkupkan wajahnya di sela sela bantal nya.Tangisnya kian keras terdengar.

“ Aku kira kamu sudah bisa melupakannya,Dik” Kata teteh ku.Tasya menyeka airmatanya. Selama ini,hanya teh zheitha yang tahu bahwa ia mencintai pak Gilang. Bahkan Teteh nya juga membantu Tasya untuk mencari tahu tentang pak Gilang.Rupanya pak Gilang memang belum ada keinginan untuk menikah dalam waktu dekat ini.karena Ia masih mencintai wanita yang pernah dekat dengan nya dulu dan yang pernah dia sayangi.

“ Tasya  mohon,bicaralah padanya,Teh.Sungguh,Tasya ingin meneladani Fathimah Az Zahra yang rela memendam rasa cinta nya pada Ali Bin Abi Thalib sampai kemudian mereka ditakdirkan berjodoh.Tapi Tasya sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ini” Pinta Tasya pada Teteh nya itu.zheitha adalah saudara sepupu Tasya yang sangat dekat dengan nya,walaw pun mereka terpaut 10 tahun itu.tapi zheitha sangat keibuan sehingga bisa sangat dekayt dengan Tasya.
Teh zheitha menghela nafas.

“ Tidak semudah itu,Dik. Menikah bukan perkara mudah. Apalagi pak Gilang juga memang belum berkeinginan menikah dalam waktu dekat ini.Aku sudah menjajakinya.” Jelas Teh zheitha.

“Setidaknya bicaralah padanya kalau aku mengharapkannya,teh.” Suara Teh  melemah.Teh zheitha  menjadi tidak tega melihatnya.

“ Dik,kuatkan hatimu.Sesungguhnya itulah lambaian nafsu.Semakin kita mendekat,maka akan semakin mempesonakan.Tapi juga semakin menyakitkan.Ingatlah perkataan Ibnu Qayyim, apabila demikian,maka carilah kebusukan dalam dirinya hingga akhirnya kita tidak larut dalam pesonanya.Ingat,Dik.Cinta kepada manusia itu beda dengan cinta kepada Allah.Cinta kepada manusia bisa saja tertolak.Siapkah perasaanmu menerima? Sedangkan pada saat itu harapan besar tengah memenuhi relung jiwamu.” Nasehat Teh zheitha.Tasya masih sesenggukan dalam tangisan.

“Tapi kalau teteh bicara dengannya,setidaknya itu akan menjadi pertimbangan untuk Pak Gilang dalam menentukan sikap.Dan Tasya  tidak akan terkatung-katung dalam harapan tak berujung.Assalaamualaikum” Kata Tasya sambil berlalu dari hadapan Teh zheitha. Teh zheitha hanya bisa beristighfar.
“ Aku sudah bicara padanya,Dik.Tapi tidak mengatakan bahwa gadis yang mencintainya itu adalah kamu.Aku hanya bilang ada seorang gadis yang sangat mencintainya. Ya Allah,salahkah caraku? Aku hanya ingin menjaga Tasya agar tidak malu.Semoga kamu baik-baik saja  Tasya.” Bisik hati teh zheuitha.

 Sejak saat itu,Tasya jarang sekali bertandang ke rumah Teh zheitha.Bahkan ia tidak pernah lagi berkonsultasi tentang masalah Pak Gilang. Teh zheitha mengira Tasya sudah bisa melupakan Pak Gilang.Tapi Teh zheitha  salah! Tasya justru semakin terpuruk dalam kepiluan hatinya.Tasya pun semakin tidak mengerti dengan misteri ini. Lihatlah,betapa sesungguhnya ada banyak jalan yang mampu mendekatkannya dengan Pak Gilang.Tapi tasya tidak mau melaluinya. Seperti siang tadi saat Tasya  bertandang ke  tempat kerja nya pakk Giulang walau hanya sekedar memenehui permintaan mama nya tuk membantu mamanya membayar tagihan rutin mereka setiap bulan nya.Tapi tidak ada sosok Pak gilang disana. Beberapa menyapanya dan mengajak Tasya bicara. Tasya memang cukup dikenal dikalangan dosen dan karyawan di kampus tempet ia belajar itu. Entah bagaimana awalnya,mereka jadi suka membicarakan Tasya.yang akhir-akhir ini tidak ada semangat belajar.membuat dosen nya bertanya-tanya dan saling bertanya-tanya.

setelah Tasya sampai kerumah saudara perempuan nya itu,Tasya sempat mengobrol dengan suami teteh nya itu“ Sepertinya Gilang cocok kalau sama kamu. “ Kata suami teteh nya itu. Tasya hanya tertegun sesaat.
“Iya,wajah kalian kan ada kesamaan. Sangat cocok.Jangan khawatir.Terpaut usia 8 tahun itu masih idealTimpal suami nya teh zheitha.

“ Ini saya kasih nomor handphone Gilang.Siapa tahu kamu membutuhkannya” Katanya lagi.tasya hanya tersenyum.Lihatlah,betapa sesungguhnya kesempatan itu ada.Andai ia mau, ia bisa saja mengiyakan dan dengan segera menelpon Gilang.Atau bisa saja ia meminta tolong pada keluarganya untuk melamarkan Gilang untuknya.Tapi semua itu tidak dilakukannya.Semua ia lakukan demi menjaga izzah dirinya.


“ Masya Allah,kenapa kamu pucat begitu,Dek?
Tubuhmu juga semakin kurus” teh zheitha terkejut melihat Tasya setelah beberapa minggu tidak bersua.Tasya tersenyum getir.

“Teh,maafkan Tasya. Tasya  ingin bicara langsung pada Gialng  tentang ini.Tasya  sudah memikirkannya matang-matang.Tasya  tahu hanya akan ada dua kemungkinan.Gilang menerima,atau menolak untuk berproses dengan Tasya.Tapi ini akan lebih baik bagi Tasya.Meskipun bisa saja Tasya menolak,setidaknya hal itu akan membuat tasya tidak lagi terkatung-katung dalam harapan semu. Maafkan Tasya,Teh. tasya harus segera melakukan ini” Kata Tasya.

“ Kamu mau menemuinya sekarang?” Tanya Teh zheuitha.
nanti malem teh,Tepat nya malem Takbiran tasya akan menemui nya.tapi

“ Tasya ingin shalat dulu. Tasya ingin memohon pada Allah untuk menguatkan hati Hamra apabila nanti pak Gilang  menolak. Juga meminta kekuatan agar Tasya memiliki keberanian untuk bicara langsung pada pak Gilang. Tasya ke masjid dulu,teh.
Doakan Tasya, Assalaamualaikum” Pamit Tasya.
“Waalaikumussalam” Jawab Teh zheitha.

“Kasihan kau,Dik. Tapi aku salut padamu.Selama ini kamu rela memendam rasa cintamu pada pak Gilang tanpa melakukan hal-hal yang dilarangNya. Mungkin kini sudah saatnya aku bicara terus terang tentang siapa kamu sebenarnya pada  oak Gilang. Bismillah..” Bisik hati  Teh zheitha.

Teh zheitha langsung meraih hand phone genggam nya dan berusaha mencari nama Hisyam Gilang Permana.

Di waktu yang sama, di masjid komplek rumah nya dekat lokasi ia berkerja  berwarna hijau itu,seorang gadis tampak khusyuk memanjatkan doa. Airmatanya terus menerus membasahi pipinya seiring isak tangisnya yang kian terdengar jelas. Beberapa pasang mata mulai memerhatikannya.Tapi gadis itu tak menghiraukannya.

“ Ya Allah..Sesungguhnya memang tidak ada alasan bagiku untuk mengeluh padaMu. Tak ada alasan bagiku untuk berkeluh kesah menyalahkan ketentuanMu.Tapi sungguh,rasa ini teramat menyiksaku.Menyesakkan dadaku hampir tiap waktu.Entah apakah rencanaMu.Tapi bermula dari mimpi itu,aku mulai mencari tahu tentang sosok itu. Dulu kukira semua hanya bunga tidurku. Tapi aku salah. Sosok itu benar-benar nyata adanya. Dan bahkan Engkau memberiku kesempatan untuk mengenalnya meskipun dia belum mengenalku.”
“ Ya Allah..aku tidak sedang menyalahkanMu..Juga tidak sedang menyesali ketentuanMu untukku. Aku hanya memohon padaMu. Jika dia yang terbaik untukku, jika dia memang Engkau ciptakan untukku, maka permudahlah segala urusanku. Tapi jika ini hanya merupakan ujian tempaan hatiku, jika dia bukan untukku, tabahkanlah..Kuatkanlah hatiku untuk ikhlas menerima semua ketentuanMu. Aku yakin, bahkan sangat yakin,Engkau pasti telah menyiapkan rencana terindah untukku” Tasya bersujud dengan air mata yang terus berlinang.

Astaghfirullah..astaghfirullah..astaghfirullah..astaghfirullah..” Bibirnya tak berhenti beristighfar. Jelas terdengar. Tapi kemudian suara itu kian melemah, lemah,lemah dan hilang. Hamra merasakan kantuk yang luar biasa.Tapi ia juga merasa semua tiba-tiba menjadi begitu tenang dan damai. Iapun memejamkan mata dalam sujudnya.

Teh zheitha  melepas kacamatanya dan menyeka airmatanya.

“ Subhanallah..Gadis yang mengagumkan.Dia rela menderita demi menjaga izzah dirinya.Lalu kenapa Teteh  tidak mengatakannya dari dulu?” Kata Giang setelah mendengar penjelasan Teh zheitha.Teh zheitha  tertunduk pilu.

“ Maafkan saya,Gilang. Waktu itu saya hanya ingin melindungi Tasya agar tidak malu. Rupanya saya salah. Benar apa yang dikatakannya. Seharusnya saya mengatakan ini sejak awal sehingga Tasya tidak akan menderita karena terkatung-katung dalam harapan semu belaka. Astaghfirullah..Maafkan aku,Tasya “ Teh zheitha.

“ Kalau begitu, temani saya menemui gadis itu sekarang,teh. Mari kita bicara langsung padanya.” Gialng  langsung berdiri dari tempat duduknya.

“Gilang  menerimanya? Atau menolaknya?” Tanya teh zheitha.

“Mendengar cerita teh zheitha, saya yakin,dia bukan gadis sembarangan.Insya Allah,saya mau berproses dengannya” Jawab Gilang mantap.

Teh zheitha berusaha menelpon Tasya.Tapi tak ada jawaban.Akhirnya mereka berduapun menuju masjid hijau itu.Siapa tahu Tasya masih disana.

Teh zheitha,suami nya  dan Gilang tertegun.Seperti ada keramaian di masjid. Banyak orang berkumpul disana.
“ Ada apa ya?” Tanya Teh zheitha pada salah satu jamaah masjid yang ada diu sana.
“ Ada seorang gadis meninggal di masjid,Teh” Katanya. Hati Teh zheitha serasa berhenti berdetak.Jangan jangan...Ia segera menyeret tangan suami nya di sertai dengan langkah tergesa-gesa Gilang untuk masuk ke masjid.Mereka berdua berusaha menyeruak di sela-sela kerumunan manusia yang memenuhi masjid itu.Dan...

“ Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un” Teh zheitha tidak mampu menahan airmatanya. Sesosok gadis terbujur kaku dengan senyuman di bibirnya.Tangan kanannya masih mendekap al Quran berwarna kuning emas di dadanya Ada perih yang menyelimutinya,ada kesedihan disana,tapi ada juga kedamaian terlukis di wajah gadis itu.

“ Afwan, Teh apa teteh  mengenalnya?” Tanya Gilang. Tehn zheitha hanya tergugu dan mendudukkan dirinya di samping tubuh yang telah kaku itu.

“ Dia Tasya Kadra Al-mubarak,Gilanfg. Gadis yang sangat mencintaimu. Maafkan aku,Tasya.Andai dulu aku segera menyampaikan amanahmu...” Kata Teh zheitha di sela-sela tangisnya. Teh zheitha pun hanya mampu terdiam.Sendi sendi tubuhnya serasa copot semua.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un” Teh zheiutha hanya menangis pilu. Airmatanya menetes di al Quran kuning emas itu. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah kertas merah muda yang terselip disana. Entah kenapa Teh zheitha  tergerak untuk mengambilnya. Ada sebuah tulisan dan Gilang membacanya dengan tubuh yang gemetar.

 Hisyam Gilang Permana, dialah lelaki yang ada di mimpiku
Dalam mimpi itu,aku terkejut.Seorang lelaki berwajah melayu tiba-tiba menggandeng tanganku. Aku hendak berteriak.Tapi lelaki itu sudah lebih dulu menempelkan telunjuknya di bibirku
“Jangan takut, bidadari” Kata lelaki itu.
“Namaku Hamra dan aku manusia.Aku bukan bidadari!” Sanggahku.
“Engkaulah bidadari berwujud manusia” Katanya. Aku semakin tak mengerti apa yang dikatakannya.
“ Siapakah dirimu sebenarnya?” Tanyaku.
“Aku adalah separuh hatimu.Aku adalah pemilik tulang rusuk yang diambil untuk penciptaan dirimu.Engkaulah tulang rusukku yang hilang itu,Bidadari” Katanya sembari melepaskan tangannya dari tanganku. Aku tercengang.
“Aku tulang rusukmu? Mana mungkin. Baru sekali ini aku melihatmu dan aku sama sekali tidak mengenalmu” Kataku.
“Kelak engkau akan menemukanku dan mengenalku,Bidadariku. Tunggulah sampai hadirnya saat itu.”Katanya lagi.
“Tidak! Aku tidak mau menunggu saat itu. Aku ingin tahu siapa dirimu sekarang” Kataku.
“Tidak bisa,Sayang.Engkau harus bersabar.Bukankah kesabaran akan melahirkan sesuatu yang membahagiakan? Lagipula aku harus pergi sekarang” Kata lelaki itu.
“Jangan pergi.Ku mohon,tinggallah dulu sejenak bersamaku disini.”Aku terisak..Lelaki itu tiba-tiba juga  meneteskan airmata dan memegang kedua pipi merahku.Pelan,dihapusnya airmataku.

“Maafkan aku,Sayang.Aku harus pergi sekarang” Katanya sambil mengecup keningku,lalu kemudian menghilang.Aku menangis,berteriak-teriak memanggil lelaki itu.Hatiku tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa.
Begitulah mimpiku adanya dan aku akan terus mengingatnya. Ya Allah,jika Engkau ciptakan ustad Furqan untukku, maka permudahlah urusanku.Tapi jika Engkau tidak mengijinkanku menjadi pendampingnya selama di dunia, ijinkan aku menjadi bidadari pendampingnya di akhirat nantinya.

Gilang  hanya bisa menangis dan menangis. Panggilan teh zheitha,untuk membantu mengangkat jenazah Tasya pun tak dihiraukannya.

“ Tasya khadra al-mubarak,kau memang gadis yang sangat luar biasa. Maafkan aku karena aku tidak tahu bahwa engkau sangat mencintai dan menginginkanku menjadi suamimu.Maafkan aku karena aku baru mengenalmu justru setelah Izrail mencabut nyawamu. Andai aku tahu tentang ini lebih awal, maka aku akan menerimamu dan akan meminangmu menjadi bidadariku. Maafkan aku khadra al-mubarak. Tapi demi Allah, engkaulah gadis terhebat yang pernah kukenal. Hari ini, menit ini, detik ini, kukatakan bahwa aku mencintaimu, Hayyu Al Hamra. Meski engkau telah tiada,aku yakin engkau bahagia mendengarnya. Tenanglah engkau disana,dan tunggulah aku di syurgaNya.Engkau meninggal dalam dzikir cinta,maka aku yakin engkau pasti akan mendapatkan kenikmatan luar biasa disana. Aku mencintaimu karena keteguhan hatimu menjaga izzahmu,wahai  khadra al m-mubarak” Bisik hati Gilang. Tangisannya pun kian jelas terdengar,menggetarkan seluruh ruangan rumah allah itu.



Tasbih Cinta Buat Istriku

Tasbih Cinta Buat Istriku


     Lelaki itu terpekur diatas sajadahnya. Hatinya begitu gelisah.Air mata masih terus meleleh membasahi wajahnya yang selalu bersinar karena air wudhu.Berat rasanya melakukan semua ini. Bayang bayang sang istri tercinta,menari nari di benak nya.Tapi semua memang harus dilakukan demi kebaikan keluarga dan kedua buah hatinya. Ia bukan sosok lelaki pengobral cinta,juga bukan lelaki yang suka menghianati istrinya. Sama sekali bukan. Justru ia adalah sosok lelaki yang yang sangat shaleh dan santun dalam kesehariannya.Ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua buah hatinya,bukan menghianati istri nya.Laki laki itu meraih sebuah foto perempuan yang sangat dicintainya.Sejenak,ia memandangi foto itu dan membelainya dengan airmata yg masih terus mengalir.Ia terus menangis atas keputusan yang telah diambilnya.Hatinya sedikit bimbang,apakah ini benar atau salah.Hatinya berbisik mesra,seolah tengah berkata pada istri tercinta.

            “ Duhai kekasih,tak kan hilang dirimu dalam hatiku.Kupastikan nama dan segala kenangan tentang dirimu kan selalu hidup dalam sanubariku.Walau pada saatnya nanti keadaan meniscayakan seseorang menempati posisimu dalam kehidupanku,cintaku pada mu akan selalu terjaga dalam taman kasih sayang Nya..Sungguh..dari awal kita berjumpa,aku memang sangat mencintaimu karena-NYA.
             Jangan kau menuduhku menghianati cinta kita berdua,dan akupun tidak sedang berkata bahwa aku tak sepenuhnya mencintai dirinya.Aku berharap kau mengerti,dan aku yakin kaupun memahami.Cinta kita adalah milik kita berdua, cintaku dengannya....ah.....kuharap kau melakukan hal yang sama. Bukan atas nama penghianatan,tapi atas nama penjagaan diri,keluarga dan kehormatan. Bukankah ini yang dulu telah kita ikrarkan?”

*************************************************************************************************************   
Pagi yang cukup cerah, pagi dimana sepuluh tahun yang lalu lelaki itu mengucapkan janji suci meminang perempuan yang amat dicintainya.Pagi dimana sepuluh  tahun yang lalu keduanya mengikat janji untuk selalu menjaga cinta dan kesetiaan mereka.Kicauan burung dan hembusan angin yang sepoi-sepoi,seolah turut mengantarkan lelaki itu berjalan menuju sebuah tempat yang teramat sangat istimewa. Setidaknya bagi dirinya. Karena disana,ia bisa bermesraan sepuasnya dengan istri tercinta. Bercakap-cakap berdua,tentang masa lalu mereka,tentang kisah cinta mereka,dan tentang kemesraan yang terjadi antara mereka berdua.

Qabiltu nikahaha wa tazwijaha,Alifa binti Hamzah Assidiqi liy nafsiy bimahril madzkuur haalan.”

Saat itu, sepuluh tahun yang lalu,semuanya terasa begitu tenang. Tak ada sedikitpun awan yang menutupi megahnya biru langit-NYA. Mataharipun tersenyum manja dengan tidak terlalu menampakkan sinar panasnya,dan angin berhembus tenang,menggerakkan dedaunan dan rerumputan yang seolah terlihat bagai balerina dengan gerakannya yang memesona. Semua seolah ingin menyaksikan sebuah perjanjian yang terucap untuk mengikat dua manusia berbeda jenis untuk menjadi satu. Sebuah perjanjian yang setara dengan perjanjian Rabb dengan Rasulnya. Miitsaqan Ghaliidza.

            Lelaki itu terus berjalan menuju tempat itu untuk menemui istri tercinta.Tak kuasa ia menahan airmata. Ada rasa bersalah atas apa yang telah ia putuskan ini,Tapi, demi kebaikan kedua buah hatinya,ia harus tetap melakukannya. Airmata terus membanjiri matanya setelah ia hampir sampai di tempat tujuannya.Bayangan istri tercinta semakin tampak jelas di benaknya.

Kaki lelaki itu bergetar tatkala ia telah sampai di tempat tujuannya.Begitu juga dengan hatinya yang turut merasakan getaran itu. Ini tak seperti yang biasa ia rasakan ketika ia datang ke tempat ini untuk menemui istri tercinta. Hampir setiap hari ia mendatangi tempat ini,dan perasannya selalu membuncah bahagia.Tapi rupanya tidak untuk hari ini,karena ia membawa segunung beban yang harus ia sampaikan pada istri tercinta. Lelaki itupun terpekur tempat itu, tempat dimana perempuan yang sangat dicintainya tertidur untuk selamanya...!! Tempat yang menjadi peristirahatannya,setelah ia syahid karena berjuang melahirkan anak kedua mereka tiga tahun lalu. Lelaki itu tertunduk pilu,dihadapan gundukan tanah kuburan istrinya. Ia kembali menangis. Hatinya kembali berbisik,seolah kembali berkata dengan sosok istri tercinta.

            “Duhai istriku..hari ini aku datang bersama kedua buah hati kita yg sangat berharga.Sekarang Alif sudah besar..Meskipun ia tak sempat merasakan kasih sayangmu, tapi ia tahu bahwa kau sangat menyayanginya.Lihatlah itu Sayang... Alif tengah tersenyum manja.Dan senyumannya itu,sama persis dengan senyumanmu ketika kau tengah merajuk manja padaku. Aku masih ingat,Sayang....Saat aku tengah berkutat lembur dengan tugas –tugas kantor di depan laptopku,kau selalu merajuk manja dengan meminta tidur di pangkuanku sampai aku selesai dengan semua itu..Kau bilang,kau tak bisa tidur sendirian tanpaku.Ah...kau memang manja,tapi aku menyukainya. Dan pada akhirnya,kau pun terlelap di pangkuanku dan aku harus menggendongmu karena kau tak pernah mau berjalan sendiri ketika aku telah selesai dan membangunkanmu untuk pindah ke ranjang kebesaran kita.

Mungkin dirimu bertanya, siapa sosok yang sedang menggendong dan bercanda dengan Alif..Dia adalah…ah.. sebetulnya aku tak sampai hati mengatakannya padamu karena aku tak mau melukaimu..Tapi.... maafkan aku,Sayang...
Hari ini kami datang, di atas batu nisan peristirahatanmu,berdoa demi keselamatanmu,dan keselamatan kami semua.Mungkin bukan restu,tapi kami ingin memberitahumu bahwa beberapa hari lagi kami akan menikah.Dan anak-anak kita akan kembali merasakan kehangatan,kasih sayang,dan cinta seorang ibu.Ya.. Perempuan berjilbab biru itu sebentar lagi akan menjadi istriku. Jangan cemburu,Sayang....Lihatlah airmataku yang terus meleleh ini. Ini tanda bahwa sesungguhnya aku merasakan beratnya beban yang kurasa dari keputusan yang kuambil ini.Kumohon..jangan anggap ini sebagai sebuah penghianatan.Semua kulakukan demi kebaikan..

Laki laki itu menarik nafas panjang dan menghapus air matanya yg masih terus meleleh..

            “Ketahuilah Sayang..Ini keputusan terberat yang aku ambil selama aku mengenalmu.Tapi aku ingat janji yang kita buat dulu saat malam pertamaku bersamamu.Saat itu kita berjanji untuk membina sebuah keluarga yang penuh cinta dalam keimanan dan ketaatan pada NYA. Ada satu kalimatmu yg melatariku mengambil keputusan ini.Kau sudah membuatku berjanji untuk melakukan segala yang terbaik untuk kebahagiaan keluarga kita berdua.
            Sayang…Ini keputusan terbaik yang bisa kubuat.Aku bukannya sedang ingin meminta ijinmu untuk memulai sebuah kehidupan baru tanpa kehadiranmu.Bagiku,bagi buah hati kita,dan baginya,kau adalah bagian dari kami yang tak pernah tergantikan,apalagi dilupakan atau hilang..

            Hari ini aku datang memperkenalkan seorang anggota baru dalam keluarga kita berdua.Bagiku,dialah pendamping kehidupanku kini,pengganti tugasmu yang telah usai karena kau telah berpulang padaNYA.Dia adalah sosok ibu dari anak anak kita berdua sebagaimana insya Allah,kaupun adalah ummi bagi anak anak kami nanti.Kumohon, anggaplah dia sebagai adik bagimu.
            Duhai istriku,tenanglah kau di sisi-NYA.Usah kau gelisah dalam tidur panjangmu.Kami akan melanjutkan apa yang pernah menjadi janji suci kita berdua.Tenanglah kau disana,nantikan kami hingga saatnya nanti kita kembali berkumpul bersama sebagai keluarga yang bahagia di syurga-NYA..”

            Laki laki itu menghapus airmatanya, dan beranjak pergi dari sana bersama calon istri dan kedua anaknya. Hatinya kini lega,karena ia tahu,pasti sang istri tercinta juga setuju dengan keputusan yang diambilnya.
Hatinya tiba-tiba berdesir. Angin yang berhembus tenang,menimbulkan perasaan tenang dalam hatinya. Seolah membisikkan kata,tentang seuntai mutiara dari istri tercintanya,sebagai jawaban atas apa yang baru saja disampaikannya.

           “ Duhai suamiku tercinta..,aku tahu bahkan sangat tahu bahwa kau tak mungkin menghianati cinta dan kesetiaanku,karena cinta dan kesetiaanmu padaku tak perlu diragukan lagi..Aku sama sekali tidak keberatan Sayang...Aku justru bangga padamu.. Lakukanlah wahai lentera hatiku, aku ihlas… aku ridha.. karena aku tahu,sampai kapanpun hatiku dan hatimu akan tetap menyatu.. Sayang….kaulah imam terbaikku,dan sampai kapanpun kau akan tetap jadi imam kebanggaanku.. Kutunggu kau untuk berkumpul lagi bersamaku,bersama keluarga baru kita,kelak di syurga-NYA..”

Lelaki itu tersenyum penuh arti. Bismillah...ia yakin untuk melakukan keputusan ini. Semesta seolah turut bertasbih, seiring tasbih cinta yang terpatri dalam dada,untuk sang istri tercinta yang kan selalu tetap ada,meskipun ia telah tiada.
“ Terimakasih, Sayang.... “ Gumamnya pelan.

" Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku..buat aku makin cinta..Tetapkan selalu janji awal kita bersatu..Bahagia sampai ke syurga.."  ( edcoustic : Duhai pendampingku)

DIALAH LELAKI IDAMANKU............

DIALAH LELAIK IDAMANKU............


     


DIALAH IKHWAN IDAMANKU............


Siapa sih yang nggak ngarepin kebaikan? Kita yakin banget bahwa setiap orang pengen dapetin kebaikan. Ia berdoa dan berusaha untuk mendapatkan kebaikan tersebut.
BTW, nggak ada salahnya juga kalo ngarepin kebaikan dalam urusan pendamping hidup. Namanya juga pendamping hidup, berarti harapannya, selama kita hidup ya si dia menjadi pendamping kita. Begitu pun sebaliknya.


Sobat muda muslim, kalo pekan kemarin kita bahas dari sisi ikhwan yang punya hajat, sekarang kita pengen menelusuri harapan dan impian para akhwat tentang ikhwan. Maksudnya biar adil (satu sama), gitu lho.


Oya, buat kamu yang masih SMA (apalagi SMP), tolong jangan merasa kalo bahasan kita kali ini tuh dewasa banget. Jangan ya. Soalnya, kalo kamu udah baligh kan disebut dewasa juga. Itu sebabnya, insya Allah masih cocok. Cuma mungkin perlu dengan catatan tambahan, bahwa kalo sampe mikirin nikah sementara masih berseragam putih-biru dan putih-abu, jangan dulu deh. Oke? Jadiin aja tulisan ini sebagai info penting buat ke depannya.


Yup, pembelajaran seperti ini insya Allah penting banget. Sebab, kita juga ngeri dengan perkembangan temen-teman yang kayaknya udah “siaga satu” dalam kasus pergaulan bebas (termasuk seks bebas di dalamnya). Bahaya banget gitu lho. Jadi intinya, daripada anak-anak SMP or SMA dijejali dengan gaya hidup permisif dan hedonis, yang akhirnya membuat mereka salah asuh dan salah arah, mendingan kita kenalkan model pergaulan dalam Islam, khususnya dalam membentuk prinsip mencari pendamping hidup. Bukan mencari teman kencan saat pacaran. Tul nggak?


Sobat muda muslim, setiap perbuatan yang kita lakuin tuh pasti sesuai dengan cara pandang kita terhadap perbuatan tersebut. Lebih luas lagi cara pandang kita tentang hidup. Kalo kita memandang hidup tuh sekadar tumbuh, berkembang, lalu sampai titik tertentu mati (dan nggak ada kehidupan akhirat), maka perbuatan kita pun bakalan ngikutin apa yang kita pahami tentang kehidupan tersebut. Kita bisa bebas berbuat apa saja sesuai keinginan kita, karena kita merasa bahwa hidup cuma di dunia. Kehidupan setelah dunia kita anggap nggak ada. Artinya, kita jadi nggak kenal ada istilah pahala dan dosa.


Sebaliknya, bagi kita yang meyakini bahwa kita berasal dari Allah Swt. yang menciptakan kita semua, terus hidup di dunia juga adalah untuk ibadah kepadaNya, dan setelah kematian kita akan hidup di alam akhirat sesuai dengan amalan yang kita lakukan di dunia. Kalo banyak amal baik yang kita lakukan, insya Allah balasannya pahala dan di tempatkan di surga. Sebaliknya, kalo lebih banyak atau selama hidup kita maksiat, jelas dosa dan kita ditempatkan di akhirat di tempat yang buruk, yakni neraka. Naudzubillahi min dzalik.


Nah, dengan sudut pandang terhadap kehidupan yang benar, maka ketika berbuat apapun kita akan menyesuaikan dengan cara pandang kita tentang kehidupan yang benar itu. Termasuk ketika mencari pendamping hidup kita. Nggak sembarangan lho. Nggak asal seneng ngeliatnya aja. Nggak asal bisa dipamerin (emangnya piala?). Nggak asal cuma banyak harta. Intinya sih, kita bakalan berpikir gimana seharusnya menurut aturan Islam. Bukan berpikir sebagaimana adanya kehidupan tersebut.


Ini penting dan perlu. Sebab, kalo yang berpikirnya “sebagaimana adanya kehidupan”, ya akan berpikir bebas nilai. Misalnya ketika manusia itu dianggap berhak melakukan apa saja, maka tentu akan berbuat apa saja sesukanya (berzina, minum khamr, konsumsi narkoba, judi, pacaran dsb). Karena merasa mereka berhak ngelakuin hal tersebut. Nggak terikat aturan yang benar.


Sementara yang berpikirnya “sebagaimana seharusnya”, maka ia akan nyocokkin dengan aturan yang benar. Karena menganggap kehidupan yang ada ini harus sesuai aturan yang benar, gitu lho. Dan Islamlah yang benar.


BTW, kayak gimana sih ikhwan yang dicari, diharepin, dan diinginkan akhwat?






Keimanannya dong ya…


Sebagai seorang muslim, tentunya setiap perbuatan kita wajib menyesuaikannya dengan aturan Islam. Nggak boleh sesukanya. Nah, termasuk dalam hal memilih calon pendamping hidup, baik ikhwan maupun akhwat. Tapi di edisi pekan ini kita pengen tahu pendapat para akhwat soal ikhwan idamannya.


Sebut saja Mawar, ia punya kriteria ikhwan idaman, “Yang saleh, baik, cakep, pengertian, ngerti agama,” paparnya via e-mail yang pertanyaan udah disebar STUDIA via beberapa mailing list.


“Kalo aku sih pengennya tuh ikhwan taat beribadah alias sholeh, hormat sama ortu, sopan, baik hati, pinter. Tapi yang jelas yang pertama agamanya harus OK dan punya semangat berjuang di jalan Allah dengan istiqomah,” tulis Ninink dalam e-mailnya.


Mila, bukan nama sebenarnya ikutan ngasih komen, “Tipe ikhwan yang disukai, biasa, standar akhwat: Baik agamanya, baik akhlaknya, baik sama  keluargaku, mengerti aku (egois banget ya? Hehe..), lebih pinter dari aku (tapi  bukan pinter ngeboong ya), punya inner (enak dipandang juga boleh), udah punya  penghasilan en mapan (kalo ini request-an ibuku... hehehe),” Mila ngejembrengin via e-mailnya.


Hmm.. para ikhwan, kedengarannya sederhana ya? Pengen ngarepin tipe ikhwan yang sholeh. Nah, masalahnya, amal sholeh tuh kan selalu digandeng dengan keimanan. Sebab, nggak mungkin ada amal sholeh tanpa keimanan. Nggak mungkin pula ada orang yang sholeh tapi nggak beriman. Tul nggak?






Cakep? Boljug deh...


Ehm... akhwat juga manusia lho. Maka wajar dong kalo kepengen ‘gandengannya’ (truk kaleee..) tuh sedap dipandang mata. Meski nggak semua ngelihat tampang, tapi ada juga yang ngarepin nilai plusnya. Artinya, imannya oke tapi ganteng juga dong. Boleh-boleh aja sih.


“Jujur aja kalo ngeliat ikhwan yang cakep mupeng alias muka pengen juga kali ya, apa lagi kalo dia rajin beribadah. Tapi kayaknya hanya suka sebatas penglihatan aja kali. Syukur-syukur sih bisa berjodoh ama dia he..he..he..” tulis Ira di surat elektroniknya.


Sebut saja akhwat berinisial “sg”, doi nulis begini dalam e-mail yang dikirim ke STUDIA, “Tergantung sih, saya bukan tipe orang yang gampang suka ama cowok cakep. Sebab, saya suka cowok yang punya kekhasan cara pandang (ideologis gituuuh), rambutnya gondrong, celananya rombeng, berani berbicara, seneng baca buku (kecuali komik), terbuka/bijak (dalam arti, saat menemukan sesuatu yang benar mau menerima dan beralih dari cara pandang sebelumnya), wawasannya luas, tegas, PeDe, bertanggungjawab, cerdas booo, jidatnya nggak item, celana nggak nyongklang.” Waduh, nih sih diborong semua dong? Hehehe.. nggak apa-apa tiap orang kan berbeda selera.


Silakan aja kalo mo nyari yang ganteng or cakep. Sah-sah aja. But, pastikan dong yang Arjuna-mu itu taat beribadah dan sholeh. Tul nggak? Kalo cuma cakep doang sih rugi. Tapi kalo ada yang keimanannya oke, ilmu agamanya oke, dan cakep pula, boleh juga diincer. Asal ada syaratnya, dia juga suka sama kamu. Gubrak! (iya dong, masa’ sih kita harus bertepuk sebelah tangan—Pupusdong jadinya)






Perilakunya menyenangkan


Umumnya sih, ikhwan yang udah oke keimanannya, insya Allah oke juga kepribadiannya. Sebab, setiap apa yang dilakukan itu pastinya ngikutin cara pandang kehidupannya. Artinya, apa yang diilakukannya sesuai yang dipahami. Tapi, kadang praktek beda ama teori.


Nah, gimana nih dengan ikhwan yang jaim? Atau gimana pula menurutmu kalo ada ikhwan yang caper bin ganjen ama akhwat?


“Aku nggak suka kalo ngeliat ikhwan yang jaim. Kayaknya dia tipe orang yang nggak pede untuk menunjukkan jati dirinya (cieee). Apalagi kalo ngeliat ikhwan yang caper dan ganjen ama akhwat, aku nggak suka banget. Karena biasanya ikhwan yang kayak gitu orangnya rese… kan nggak semua akhwat suka diganjenin (99,99 % nggak suka),” tulis Ira ke STUDIA.


But, karena menurut Ira 99,99 persen akhwat nggak suka, ternyata masih ada tuh dari 0,01 persen akhwat yang suka tipe ikhwan yang jaim. Sebut aja Yanti, menurutnya, “Suka, sebab kita-kita jadi tengsin kalau mau jailin ikhwan jaim. Tapi kalo ganjen dan caper nggak sukaaaaa.... ikhwan kok nggak inisiatif cari kerjaan selain caper-in akhwat” paparnya.


“Keimanan so pasti dong ya kudu jadi pilihan utama. But, perilakunya juga harus mencerminkan keimanannya. Jadi aku nggak suka sama ikhwan yang ganjen, yang suka caper sama akhwat, yang sombong, yang nggak mau akur sama ikhwan lainnya, yang ngomongnya nggak sopan. Meskipun dia ilmu agamanya bagus dan rajin berdakwah,“ jelas Arini.


Waaah... harap hati-hati buat para ikhwan. Jangan sampe para akhwat udah nggak sreg duluan sama kita pas ngelihat tampilan kita kayak gitu. Memang sih, ikhwan juga manusia (yeee.. nggak mau kalah sama akhwat yang juga manusia). Karena manusia, maka nggak bisa lepas dari kelemahan dan keterbatasan. Memang sih, tapi kan bisa dipermak jadi oke. Soalnya yang namanya afektif (perasaan or emosional) itu bisa dilatih dengan pembiasaan.






Jika si dia melamarmu...


Maaf, maaf, jangan keburu kepikiran pembahasan ini khusus dewasa. Ya, mungkin ini lebih baik, daripada ditulis: “jika si dia memacarimu...”. Tul nggak? Justru kita harus membiasakan pemahaman bahwa hubungan akrab pranikah (baca: pacaran—gaul bebas-apalagi seks bebas) itu salah. Sementara hubungan yang sah untuk saling mencurahkan kasih-sayang dan perhatian antara ikhwan-akhwat, tentunya lewat pernikahan. Ini yang harus terus dikampanyekan. Itu sebabnya saya lebih memilih diksi alias pilihan kata, “melamarmu”. Setuju kan? Awas kalo nggak setuju (idih, ngancem!)


Sobat muda muslim, kalo suatu saat kamu udah siap nikah, terus ada ikhwan yang mo ngelamar kamu, apa yang bakalan kamu lakukan?


“Ehm... siapa pun ikhwan yang dateng. Aku nggak bisa langsung memutuskan. Sholat istikharah adalah solusinya. Tapi urusan fisik en materi, kayaknya nggak zamannya lagi dipermasalahkan (yang harus dilobi tuh ortu, coz siapa sih ortu yang rela anaknya hidup miskin. Kedengeran matre sih, tapi sebenernya ortu bersikap kayak gitu, aku yakin alasan mendasarnya bukan karena matre, mereka cuma pengen anaknya hidup bahagia. Ciee.. sok bijaksana gini nih).” Mila menulis barisan kata-kata ini via e-mailnya ke STUDIA. Bener nih?


Eh, kalo ada ikhwan yang gagah, keren, pinter, tsaqafah Islamnya juga tinggi, anak orang kaya, rajin berdakwah, sholeh, keimanannya mantep (wuih, ada nggak sih se-perfect ini di dunia nyata?), terus kamu ngarepin jadi pendamping hidupnya nggak?


“Oh... so pasti gitu looh! Eh, tapi ikhwan yang seperti itu langka ditemukan,” Tika ngasih jawaban.


“Ingin banget, tapi semua keputusan akhir kan Allah yang nentuin, kita mungkin cuma bisa usaha,” Ninink menjawab dengan bijak.


Tapi, gimana kalo setelah sekian lama menanti ikhwan idaman hati, eh, yang dateng tuh ikhwannya dengan kriteria: wajah pas-pasan, miskin, ilmu agamanya biasa aja, hanya rajin sholat dan dakwah. Gimana tuh?


It’s ok. I’ll receive. Yang jelas dia orang yang terbuka, bijak, dewasa, dan merdeka. Kekayaan baginya adalah pemikiran yang diejawantahkan dalam kehidupan dan perjuangan. Dan atas dasar itu pula, mencuatlah kesadaran dalam dirinya utk menunaikan kewajiban-kewajiban yang dipanggulnya. Cukup itu, tidak lebih.” papar akhwat yang punya inisial “sg” dalam e-mailnya ke STUDIA.


Sobat muda muslim, kayaknya kalo ditampung semua pendapatnya bisa panjang urusannya neh. Tapi yang jelas, kita bisa punya kesimpulan bahwa umumnya para akhwat mencari ikhwan idaman yang imannya mantep, sholeh, pengertian, perhatian, dan punya jiwa pengemban dakwah. Wuih, sederhana dan sangat wajar. Semoga ini menjadi pegangan dan ukuran kita semua. Karena, yang namanya keimanan (akidah) tuh kriteria number one euy dalam prioritas pilihan kita untuk mencari pendamping hidup. Nggak bisa ditawar lagi.


Oke, tulisan ini sekadar melengkapi aja dari tulisan di edisi pekan kemarin yang udah dibahas panjang-lebar (lengkap dengan dalil-dalilnya sebagai panduan bagi ikhwan dan akhwat). Artinya nih, tulisan di edisi ini sekadar penekanan aja dengan lebih banyak mengeksplor pendapat para akhwat. Mengungkap fakta aja dan sedikit ngasih penjelasan tambahan. Semoga bermanfaat dan jadi bahan renungan kita. Makasih.

Ya Allah...Seandainya telah Engkau catatkandia akan mejadi teman menapaki hidupSatukanlah hatinya dengan hatikuTitipkanlah kebahagiaan diantara kami Agar kemesraan itu abadi


Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha MengasihiSeiringkanlah kami melayari hidup iniKe tepian yang sejahtera dan abadi


Tetapi ya Allah...Seandainya telah Engkau takdirkan......Dia bukan milikku Bawalah ia jauh dari pandangankuLuputkanlah ia dari ingatankuAmbillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku


Dan peliharalah aku dari kekecewaanSerta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...Berikanlah aku kekuatanMelontar bayangannya jauh ke dada langit Hilang bersama senja nan merahAgarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya


Dan ya Allah yang tercinta...Gantikanlah yang telah hilangTumbuhkanlah kembali yang telah patahWalaupun tidak sama dengan dirinya....


Ya Allah ya Tuhanku...Pasrahkanlah aku dengan takdirMu Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkanAdalah yang terbaik buatkuKarena Engkau Maha MengetahuiSegala yang terbaik buat hambaMu ini


Ya Allah...Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku Di dunia dan di akhirat Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini


----------------------------------------Jangan Engkau biarkan aku sendirianDi dunia ini maupun di akhirat----------------------------------------


Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaranMaka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup Ke jalan yang Engkau ridhaiDan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh


Amin... Ya Rabbal 'Alamin

*** YA ALLAH..RASA INI SUNGGUH MENYIKSA ***

*** YA ALLAH..RASA INI SUNGGUH MENYIKSA ***


*** YA ALLAH..RASA INI SUNGGUH MENYIKSA ***

Sesungguhnya tak ada alasan untukku untuk mengeluh padaMU..
Sesungguhnya tak ada alasan bagiku untuk berkeluh kesah pdMU..
Sebab inilah kesalahanku.....
sebab inilah kebodohanku..

Bermula dari sebuah mimpi ttg sesosok wajah malam itu..
akupun bertanya-tanya..siapakah sosok dlm mimpiku itu.
"mungkin hny bunga tidur.."begitu dahulu fikirku..
akan tetapi sosok itu ternyata nyata..dan aku telah melihatnya secara nyata..
berhari hari kucari tahu tentangnya..berhari hari kucari tahu siapakah dirinya..
saat aku hendak melupakan semua rasa yg ada,justru ENGKAU memberiku titik terang tentangnya..

justru ENGKAU mengijinkanku mengenalnya..
meski dia belum tahu siapa aku adanya..
entah apa rencana di balik ini semua..
tapi dari situlah bermula..sebuah getaran mulai menggetarkan dada..

Ya Allah..
jika itu merupakan jalan terang dariMU,Jika getaran ini telah layak ada di hatiku,
maka mudahkanlah segala urusannya..tapi jika ini hny setitik ujian untuk hatiku,
jika getaran ini belum layak ada di hatiku,maka tenangkanlah hatiku..
sebab rasa ini sungguh sangat menyiksa ku....

Rasa apa ini???

Rasa apa ini???



ada satu rasa, yang tiba tiba datang menambah perbendaharaan rasa dalam relung jiwa.. warna merah muda tampak mendominasinya.. sedih, bahagia, risau, dan cemburu, ada di sana.. sesuatu itu, bernama cinta.. dan rasa itu tiba tiba ada, karena kau ada...^_^

Pangeranku... Kepadamu aku telah jatuh cinta secara sempurna.. meski hanya satulirikan matamu,namun sendi sendiku terasa lepas satu persatu.. kau tahu kenapa? karena lirikanmu...berharga seribu ciuman di kening!! hanya saja,,,, itukah juga yang kau rasakan??

wahai pangeran...? Aku jatuh cinta padamu, sehari tiga kali.. pagi,siang, dan malam.. perasaan ini teramat dalam,kalau kau mau tahu.. ingin rasanya kau selalu ada di dekatku.. sehingga betapa sedihnya aku kala kau jauh dariku..

Tapi di sisi lain, aku merasa bahagia karena disitulah kerinduan bernyanyi diantara kau dan aku.. aah... saat nanti kau datang, saat nanti semuanya menjadi halal, aku akan menyambutmu dengan senyuman,dan berharap kau akan membalasnya dengan senyuman, atau bahkan pelukan...^_^

Ehm... mungkin Sang Maha Cinta sengaja menjauhkan kita, agar kita berkesempatan merasakan kerinduan.. agar kau punya waktu untuk merinduiku, dan aku punya waktu untuk merinduimu.. Pangeranku... aku akan menjagamu dengan cintaku, kau akan menjagaku dengan cintamu,Allah akan menjaga kita dengan cinta NYA, Dan kita akan saling menjaga dengan syariat NYA..^_^ saat nanti Allah mengirimkanmu untuk ku, dengan penuh rasa cinta, akan kusambut kedatanganmu,

_____" selamat datang, cinta.....................
.....^_^"_____

Mawar itu

Mawar itu



Angin bertiup begitu kencang... salju mulai turun satu demi satu.. hawa dingin terasa sangat menusuk tulang.. setangkai mawar bergoyang goyang di batangnya karena tiupan sang bayu. angin kecang dan salju yg datang tak menggoyahkannya tuk terus bertahan.. sabar sabar..dan bersabar... itulah yg sedang dilakukan sang mawar.. bongkahan es di depanya terlihat begitu kokoh dan dingin. salju putihpun menambah kebekuannya. sang mawar.menanti bongkahan es itu mencair.. sang mawar menanti bongkahan es itu mencair,dan meberikan air kehidupan padanya. hari hari terus berlalu.. sang waktu terus berjalan seiring tiupan bayu.. dan sang mawar,masih terus menunggu.. " kenapa kau masih terus bertahan,wahai mawar? lihatlah dirimu.. kau sangat kurus.. kau hampir layu.. disana masih banyak bongkahan es yg lain. kenapa kau masih terus menunggunya?" tanya sebuah batu suatu hari. mawar hanya tersenyum, " aku tidak tahu wahai batu.. tapi aku akan terus menantinya, menantinya memberi air kehidupan untukku.." "lalu bagaimana jika sampai waktu kau telah layu nanti,bongkahan es itu belum mencair? tidakkah sebaiknya kau mendatangi bongkahan es yg lain?" timpal sebatang pohon kaktus.. " disinilah arti ksetiaan dan kesabaran ,wahai kaktus... " jawab mawar sambil terus tersenyum. "tapi kau sungguh pucat,duhai mawar.. kau akan segera layu dan mati jika kau tak segera meminum air kehidupan itu" kata sang batu. " tak apa,batu.. aku masih bisa bertahan.." "duhai mawar yg tegar...., bukannya aku mendoakan yg buruk untukmu, tapi bagaimana bila saat bongkahan es itu mencair,dan ternyata air kehidupannya bukan untukmu?" kata sang kaktus. mawar terdiam sejenak.. dia menghela nafas panjang.. " aku pasti akan sangat sedih... aku pasti akan sangat sakit.. tapi,aku bukanlah mawar yg bodoh.. yg akan menyerah begitu saja pada kehidupan.. jika tiba saatnya nanti bongkahan es itu mencair dan air kehidupannya bukan untukku, aku tidak akan menyerah dan mati karena hal itu. karena aku yakin, Allah akan memberikanku hujan. yg dapat memberiku air kehidupan yg jauh lebih banyak dari air kehidupan dari bongkahan es itu..." jawab sang mawar.. "kau sungguh tegar mawar.. bersabarlah... Allah pasti akan menolongmu..;-)" kata batu dan kaktus bersamaan.. mawar itu terus tersenyum... dia terus menunggu...menunggu.. dan menunggu... ah.......... mawar itu...;-) ( kisah fiksi untuk berbagi bahwa disinilah arti kesabaran,kesetiaan dan kepasrahan seseorang akan diuji olehNYA..;-) Tapi saudaraku,yakinlah bahwa segala sesuatu akan jadi indah pada waktunya.. Allah tidak akan memberi apa yg kita inginkan..tapi Allah akan memberi apa yg kita butuhkan;-)... bismillah)

Diam-diam ingin ku menemui mu

Diam-diam ingin ku menemui mu

Mataku telah ingin tidurRasa kantuk menggodaku untuk segerah kepembaringan.Aku cukup senang...Setidaknya bisa tidur lebih awal dari sebelumnya

Akh...Pikirku melayang,Tiba-tiba risau hatiku memikirkan sesuatu.

Ada seseorang yang selau menggoda membuatku tak henti berpikir untuk bertanya.Tetapi aku tidak tahu apa yang membuatku bertanya.Akh' Bodohnya aku.

Diam-diam ingin kumenemuimu...Tuhan...Malam kini telah sepiTak siapapun yang tau aku datang padaMu untuk menemuimu.Risau hatiku...Pikirku entah memikirkan apa.Aku banyak bertanya akhir-akhir ini Tuhan.

Aku dihadapkan banyak persoalan.Rasa enggan kadang membuatku tak peduli.Banyak kisah yang telah aku torehkan dihari2ku.Kini aku banyak tak peduli...Aku tak lagi tahu siapa yang benar-benar peduli padaku.

Diam-diam ingin kumenemuimuTuhan...Ingin kuutarakan semua risauku,Akhir-akhir ini aku banyak menyepi...Surat-suratmuYang telah lama aku abaikan...Kini banyak kubaca.Ada rasa haru setelah kurenungi isinyaYa'...Aku telah lalai selama ini.Mengabaikan surat-suratmu.Dan aku menyesal.

Jelas sekali di dalam suratmu.Engkau mengatakan tidak akan pernah menyia-nyiakankuSebab Engkau selalu ada dalam suka dukakuEngkau penuh dengan kasih...Engkau Maha atas segala sesuatu dan juga Maha mencukupkan.Lalu kenapa aku terlalu bodoh...Telah membiarkan risauku berlarutHanya mengharap kasih selain hanya PadaMu.Dan juga mengharap kehidupan yang lebih layak dan baik pada selain DiriMu.

Tuhan...Melalu ini ingin kuutarakan permohonan maafkuAtas segala khilaf...Dan aku yakin...Tidak perlu kuutarakan semua inginkuSebab kutahu...Engkau lebih tahu apa yang lebih baik untukku.

Cukuplah...Semoga diesok malam aku bisa diam-diam lagi menemuiMu.Sebab aku percaya Engkau selalu menungguku.Sebab di dalam suratmu Engkau mengatakan Akan selalu menungguku.

Terimakasih Tuhan. 

Untuk Calon Suamiku…..

Untuk Calon Suamiku…..



Untuk Calon Suamiku…..

Bila Allah mengizinkan kita bertemu kelak . . .Bila Allah mewujudkan takdir pernikahan kita kelak . . .


Dan bila kemudian disaat kita hidup bersama, lantas terlihat sisi salah pada diriku, semoga Allah mengkaruniakanmu kemampuan untuk melihat sisi baikku. Sungguh Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. bukankah kurang bijaksana bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu? Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai calon suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Calon Suamiku…Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Ya Allah,Engkau-lah saksi ikatan hati ini…Engkau-lah yang telah menentukan hatiku jatuh pada lelaki ini,jadikanlah cinta ku pada calon suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,telah berjumpa pada taat pada-Mu,telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,telah berpadu dalam membela syariat-Mu.Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.


Amin ya rabbal ‘alamin. 


Yaa Robb,Seandainya permohonanq in trbaik buatq di sisi-Mu,Tunjukkanlh caranya, cara bagaimana daku blh mengenali dirinya.Engkau sediakanlh jalan-jalan kearah utk mengenali dirinya.Tetapi jikalau prmohonan in bkn yg terbaik buatq di sisi-Mu,Mka hilangkanlh rasa ingin hidup brsama dengannya.Kau lenyapkanlh bayangan diri...nya dlm pikiranq.n gantikanlh dgn lelaki yg lain,yg terbaik buatq di mata-Mu.Amin Ya robbal ‘alamiin .

Memohon datagnya jawaban kpd sang pemberi Hidayah.bila jawaban it masih menggantung dilangit,mAka turunkanlah,bila jwbn it masih trpendam d perut bumi,maka keluarkanlah,bila jawaban itu sulit kuraih,maka mudahkanlah.bila jawaban it masih jauh,maka dekatkanlah. Amin Ya robbal 'alamin 

---

^_^

*.*.*.Doa untuk Kekasih...*.*.*

*.*.*.Doa untuk Kekasih...*.*.*



  *.*.* Assalamu'alikum Wr Wb *.*.*

Allah yang maha pemurah.....

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya... janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya.. kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni... dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya... ya Allah tolong satukan hati kami... bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya... berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini... lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya... luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien. 

*.*.*. wa'alaikum salam wr.wb... *.*.*

apa ya judul nya??? ^_^

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatu..




Bismillahirrahmanirrahim…




Segala Puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepadaku, kepadamu dan kepada semesta yang luas ini. Dialah Dzat yang Maha Kuasa, dan hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan. Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, beserta keluarganya dan para sahabat-sahabatnya.




Dear mon amour, Wahai lelaki yang indah karena kesederhanaannya, ijinkanlah aku pada kesempatan kali ini untuk menuliskan sebuah surat yang insya Allah akan menjadi tabir pembuka antara diriku dan dirimu. Semoga dengan surat ini, segalanya akan menjadi jelas, termasuk segala prasangkamu terhadapku atas semua sikapku selama ini kepadamu.




Sungguh, sejak pertama kita berkenalan, sempat muncul sebuah rasa yang mengganggu perasaanku. Lambat laun perasaan ini semakin tak menentu hingga pada suatu ketika aku menyampaikan niatku untuk mengenalmu lebih dekat lagi, dan kamu pun memberikan kesempatan itu kepadaku.



Tak dinyana, sejak mengenalmu lebih jauh, hati ini semakin condong kepadamu, saat aku mengerti detail kehidupanmu, semakin “sumringah” pula hatiku. Tapi sungguh ada satu ganjalan yang sempat membuatku “putus asa” saat tahu ada seseorang di hatimu, apalagi saat prasangkaku berbicara bahwa tidak ada aku dalam kamus cintamu. Sakit memang, kecewa juga, tapi 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang amat berarti bagiku, kebaikan dan keramahanmu kepadaku adalah bunga cinta yang teramat mendekap hatiku. Maka dari itu, aku luruskan niatku, demi keridhaan Allah untuk tetap melanjutkan “perjuangan” ini sampai kamu mengetahui apa yang kurasa. Aku tidak ingin berhenti di tengah jalan, aku ingin menjadi wanita yang siap menang dan kalah dalam “medan pertempuran”.


Wahai lelakiku..., jum'at malam kamu tiba-tiba mematikan Handphone kamu... jum'at malam kamu tiba-tiba menghilang dari obrolan kita...Dan jum'at malam itu aku meninggalkan pesan di face book mu.aku ingin bisa ketemu dengan mu di kota lumpia itu.


Wahai pujaan hati...,Pagi sabtu aku menunggu mu di alun_alun kota lumpia itu sampai sore.aku berharap kamu mau datang sekejap saja menghampiri ku di alun_alun kota lumpia itu,tanpa merusak liburan mu di kota lumpia itu.


ni kulihat isi pesan yang berbeda dalam pesan-mu,Pagi ini kusadari bahwa kemarin ku meninggalkan luka di hatimu,Dan pagi ramadhan itui kuyakin bahwa kamu membawa kesedihan dalam tidur nyenyakmu...


Duhai pujaan hatiku...Aku sadar aku salah...Aku sadar aku selalu berjanji_janji terus tapi aku tidak bisa menepati dalam perjalanan kita...Dan aku tahu bahwa seorang lelaki paling tak suka bila seorang wanita tak menepati janji nya...


Sungguh aku tak pernah ingin membuat mu terluka apalagi kecewa dalam perjalanan kita.... Pembicaraan terakhir di jum'at kemarin, aku ingin sabtu kemarin ketemu di kota lumpia itu.aku suah mencancel semua kegiatan ku di malem itu dan hari sabtu kemarin. hanya ingin menegaskan kepadamu bahwa aku tak ingin melewatkan kesempatan yang Allah berikan untuk mendapatkan lelaki istimewa sepertimu...


Ketahuilah jum'at sore salah seorang teman mu bercerita tentang status FB-mu.sungguh aku gak pernah bermaksud memata-matai mu,apa lagi mengganggu prifasi mu.demi allah aku tidak pernah bertanya,tapi setiap kali aku on-line dia yang suka banget mencerita kan status-mu,tanpa aku harus bertanya.aku akui aku terlalu sering mengecewakan mu,sehingga aku ini gak jelas di mata mu...


maka itu aku menelpon mu di jum'at malem itu. aku ingin menemui mu di kota lumpia itu,karena kamu sedang berlibur kesana.aku sempat telpon tapi gak di angkat,maka itu aku putus kan malem itu aku harus ke semarang.hanya ingin menyakinkanmu, bahwa aku tetap fokus kepadamu dan aku tetap ingin bersamamu...Dulu aku melewatkan kesempatan yang Allah berikan kepadaku tuk menemui mu hanya karena masalah sepele, dan kali ini aku tak mau melewatkan kesempatan itu.


maka itu aku pergi ke kota lumpia itu,aku meninggal kan pesan di fb-mu bahwa aku ingin bertemu dengan mu di kota lumpia itu juga,dari pagi aku menunggu mu di sana hingga sore.


Aku mau KAMU, aku mau Hidup denganmu, menemanimu dalam senang dan dukamu, tersenyum bahagia bersama bahagiamu...Ya...aku sangat yakin itu.


Lelaki ku yang baik....Maafkan aku atas khilafku selama ini...Maafkan aku bila tak mengerti maumu...dan maafkan aku bila aku menyisakan tangis di malam Ramadhan itu...Aku mencintaimu...I LOVE YOU...


Wahai engkau yang telah melumpuh kan hati ku,
ku mohon jangan marahi aku. sungguh aku sudah berusaha tuk menghilangkan tapi sampai hari ini aku masih mempunyai keinginan itu.aku ingin bisa jadi halal dengan mu,aku ingin setiap hari bisa menemani mu sarapan hingga selesai, dhuha ber jama'ah dengan mu, mengantar kan mu pergi kerja sampai kedepan pintu rumah mencium punggung tangan mu, menanti mu pulang kerja, menemani mu makan hingga selesai, menjadi makmum di setiap sholat mu.


maka itu aku mencoba memberani kan berangkat ke semarang jum'at malem itu.aku berharap engkau membaca pesen ku dan menghampiri aku di alun_alun kota itu. aku menunggu mu dari pagi hingga sore hari tapi kamu tak kunjung dateng ato memberi kabar pada ku.


Wahai laki-laki yang cantik hatinya, jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan karena engkau sudah “punya pacar” maka, salahkanlah Allah yang menguasai hati ini dan yang mampu membolak-balikkan hati ini hingga aku menjadi jatuh hati kepadamu. Allah telah mengatur setiap “moment” diantara kita hingga akhirnya membulatkan hatiku untuk memilihmu diantara berjuta-juta lelaki. Sungguh aku tak kan mendekat kepadamu jika kamu telah mengkhitbah atau telah menjadi milik orang lain. Tak ada alasan bagiku untuk tidak memperjuangkanmu, kamu menawan, menarik, baik, dan insya Allah sholeh, dan yang terpenting kamu tidak terikat sebuah pernikahan.




Andai aku boleh berdoa kepada Allah, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat perkenalan itu hingga tak ada perasaan itu yang membuat hati ini terus mengingatmu.




Pangeran ku, aku mencintaimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu…aku mencintaimu apa adanya…aku mencintaimu karena Allah. Tahukah kamu arti “mencintai karena Allah”? Cinta yang selalu bermekaran di saat terbatasnya komunikasi, Cinta yang selalu terjaga dan tak pernah berkurang di saat tak ada pemberian / hadiah, dan Cinta yang selalu bertambah walau tak pernah ada silaturahmi. Itulah mencintai karena Allah. Dan aku ingin rasa cinta ini menjadi halal di hadapan Allah.




Aku mau mendampingi dirimu…Aku mau cintai kekuranganmu…Selalu bersedia bahagiakanmu Apapun terjadi…




Maafkan aku jika ini mengagetkanmu, tapi aku yakin kamu telah mengetahui “tanda-tanda cinta” itu dariku. Aku mengerti ini akan menjadi “dilema cinta” bagimu walau aku tahu sesungguhnya kamu akan bisa mengatasi semua ini. Jika kamu bingung dan tak tahu harus menjawabnya, kembalikan semua ini kepada Allah. Jadikanlah shalat istikharah sebagai pintu jawaban dari Allah atas pilihan hidupmu. Sesungguhnya hanya Allah lah sebaik-baik tempat kembali. Jika kamu menghendaki pacaran maka pilihlah kekasihmu saat ini dan abaikanlah aku. Dan jika kamu menghendaki pernikahan maka kamu bisa mempertimbangkan “tawaran cinta” dariku, karena jika kamu ingin bersamaku tak ada alternatif lain selain pernikahan.



Sungguh, jika posisimu saat ini sedang “single”, tentunya aku akan langsung “meminta” kepada orang tuaku, tapi karena aku menghargai kekasihmu, maka kusampaikan perasaanku ini kepadamu agar kamu bisa bersikap bijak dalam menghadapi dua cinta yang datang dalam kehidupanmu.




Wahai lelaki yang telah memikat hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah yang pernah terjadi diantara kita. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk bersama, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita ”berbuka” setelah menahan perih rindu yang begitu dalam.




Aku akan selalu siap dengan jawaban yang akan kamu berikan kepadaku. Jika hasilnya positif, aku akan bersyukur kepada Allah atas nikmat yang tak terkira ini dan aku akan segera ”memintamu” kepada orang tuamu. Namun jika hasilnya negatif, tentunya aku akan berucap Allahu Akbar, hanya kepada-Nya lah segala urusan kembali, dan akan kujadikan ini sebagai ikhtiarku untuk selalu ”pantang menyerah” dalam menggapai rahmat-Nya.




Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, sungguh mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.




Wahai engkau yang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah kesalahan dan DOSA.




Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatu